Hati-Hati, Abu Kelud bisa Merusak Cat Mobil

Senin, 17 Februari 2014 | 11:30 WIB



Jakarta - Letusan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur telah menyemburkan abu vulkanik yang begitu dahsyat dan jangkauannya sampai mendekati 900 km. Perlu diingat bahwa partikel-partikel yang ditembakan dari mulut gunung tersebut sebagai debu biasa. Bukan tidak mungkin bila sudah menempel pada bodi kendaraan bisa merusak cat.

Sebab, saat terjadi letusan, gunung berapi menyemburkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), Sulfur dioksida (SO2), asam klorida (HCL), asam fluorida (HF), dan abu vulkanik. Dan pada abu itu sendiri mengandung silika, mineral, dan bebatuan.

"Ada juga unsur lain, seperti seng, kadium, dan timah, tapi dalam konsentrasi yang lebih rendah namun cukup tajam. Alhasil, campuran berbagai unsur kimia itu menjadikan tingkat keasaman udara di wilayah yang ditaburi abu vulkanik mencapai pH 4," sebut Dedi Junaedi, Manager Servis Honda Megatama. 

Padahal, lanjutnya, kondisi normal adalah pH 7. Kondisi udara dengan keasaman rendah itu akan membawa dampak pada kondisi cat mobil.

Ketika partikel yang ada di dalam abu menempel di bodi mobil, jika terus didiamkan, membuat bodi cepat korosi atau keropos. Memang, bagian kendaraan terbuat dari fiber tidak cepat keropos tetapi lama kelamaan akan cepat getas. Minimal cat cepat kusam. 

Akan lebih parah lagi bila partikel-partikel itu bercampur air. Proses pengeroposan dan memudarnya warna cat pun semakin cepat. (Mobil.Otomotifnet.com)