Jakarta - PT PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) mendata kalau kendaraan roda empat aktif yang ada di Jakarta mencapai 4,5 juta unit. Nah, agar penyebaran alat RFID merata dan bisa mengakomodasi semua kendaraan tersebut, sebanyak 4,9 juta unit alat RFID siap dibagikan.
Ditegaskan PT INTI, pemasangan alat RFID kepada seluruh pemilik kendaraan roda empat dan lebih, baik kendaraan pribadi, dinas/pemerintah, atau swasta, khususnya di wilayah DKI Jakarta bahwa adalah bagian dari program pemerintah Sistem Monitoring dan Pengendalian Bahan Bakar Minyak (SMPBBM) yang tidak dipungut biaya sama sekali atau gratis.
Program SMPBBM adalah langkah awal Pertamina dalam upaya monitoring dan pengendalian penggunaan BBM – khususnya BBM bersubsidi, serta menjaga kestabilan harga bahan baku dan komoditas guna menunjang pembangunan nasional serta sebagai upaya terus menerus dalam menjaga besaran volume Bahan Bakar Minyak sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Hingga akhir tahun 2013 atau akhir bulan Desember 2013, PT INTI menargetkan pemasangan sekitar 4,5 juta RFID pada kendaraan roda empat dan lebih di wilayah DKI Jakarta, PT INTI sendiri telah menyiapkan 4,9 juta buah RFID hingga akhir tahun nanti," Adiaris, Direktur Operasi dan Teknik PT INTI, dalam siaran persnya hari ini (28/11)
Ia menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir untuk pemasangan RFID di kendaraan mereka, karena PT INTI sudah menyiapkan seluruh infrastruktur pendukung di lapangan, termasuk Tim Registrasi/Pendaftaran yang jumlahnya akan ditambah secara signifikan hingga akhir tahun ini.
Nantinya seluruh kendaraan bermotor yang berjumlah sekitar 100 juta unit di seluruh Indonesia – terdiri dari 80 juta sepeda motor, 11 juta mobil penumpang, 6 juta truk, dan 3 juta bus wajib dipasang RFID untuk dapat membeli BBM Bersubsidi. (mobil.otomotifnet.com)