BBM Subsidi vs Non-Subsidi, Lebih Hemat Pakai BBM Non-Subsidi!

billy - Minggu, 7 Juli 2013 | 07:12 WIB

(billy - )


Kalkulasi biaya pemakaian BBM ternyata lebih hemat pakai BBM non-subsidi. Hal ini terkait perhitungan yang mempengaruhi konsumsi BBM dan biaya perawatan secara periodik maupun jangka panjang. Setelah kenaikan BBM bersubsidi, maka selisihnya hanya Rp 2.550 dibanding BBM non subsidi (Rp 9.050 – Rp 6.500). Penggunaan BBM non-subsidi juga memperkecil masalah di seputar mesin yang potensial. Maklum kadar sulfur di BBM subsidi cukup tinggi dan sangat berpotensi mengganggu kinerja mesin.

Terlebih teknologi mobil dan motor saat ini telah banyak menerapkan teknologi advance, salah satunya adalah teknologi injeksi. Jika terus menggunakan BBM bersubsidi, maka biaya untuk perawatan dan penggantian komponen juga lebih banyak. Sebab, penumpukan karbon deposit pada ruang bakar akan merembet pada penurunan performa komponen lainnya.

Menggunakan BBM non-subsidi pembakaran juga lebih sempurna sehingga risiko lost power menjadi lebih kecil. Sehingga rasio konsumsi BBM dapat lebih efektif dan efisien. Secara akumulasi, budget yang dikeluarkan dari kantong, memang masih lebih murah menggunakan BBM bersubsidi. Namun jika diakumulasikan dengan menjumlahkan konsumsi BBM dengan biaya perawatan, hasilnya lebih murah menggunakan BBM non-subsidi.

Belum lagi soal penumpukan karbon di ruang bakar, yang menyebabkan penyusutan volume ruang bakar dan berimbas pada konsumsi BBM. (mobil.otomotifnet.com)