Tiba-tiba 4 orang pemuda tanggung yang berada di dalam ruas tol merangsek ke sisi taksi. Mudah saja bagi para pelaku untuk membuka pintu taksi, karena memang tidak terkunci. Aksi perampasan pun tak terhindarkan, tas berisi dompet milik Rini ditarik oleh para pelaku yang masuk dari sisi kanan dan kiri. Untungnya seketika sebelum mereka masuk ke dalam taksi, Rini sempat sengaja menjatuhkan iPad ke bawah dan ponselnya dilempar ke supir. Alhasil Rini hanya kehilangan uang Rp 400 ribu, sedangkan dompetnya dikembalikan kembali. Kemudian 4 pemuda tadi bergegas pergi.
Hal serupa juga dialami oleh Vivi Sari (35) ketika melaju di ruas tol Tanjung Priok. Di tengah kemacetan pada Kamis (11/4) sekitar pukul 17.30 WIB, 5 orang preman menghampiri dan merangsek masuk ke dalam taksi yang ditumpangi Vivi dan menjarah dompet serta merampas kalungnya. Penyebabnya pintu sebelah kiri taksi tidak dikunci, sehingga pelaku dapat masuk memanfaatkan kemacetan.
Nah, dari kedua pengalaman tersebut, para pelaku menggunakan metode acak dalam memilih korbannya. Artinya mereka akan mencoba membuka satu-persatu setiap mobil yang terjebak macet. Jadi tidak hanya penumpang taksi, pengguna mobil pribadi juga bisa jadi korban. Modus operandi mereka dilakukan secara berkelompok lebih dari 2 orang. (mobil.otomotifnet.com)