Andri ‘Bel Air’ Sutisna, Dari Hobi Jadi Profesi

billy - Senin, 11 Maret 2013 | 13:16 WIB

(billy - )


Nama lengkapnya Andri Sutisna. Tapi, lulusan manajemen bisnis Monash University, Australia ini lebih dikenal sebagai Andri Bel Air. Itu karena kecintaannya yang mendalam kepada mobil asal Amerika dan dikenal legend itu.

Ditemui di ‘Karawaci Custom Shop’ di kawasan Pasar Cepek, Tangerang, Kamis (14/2), Andri tengah berkutat dengan mobil-mobil klasik keluaran Amerika. “Ya, ada beberapa teman yang membawa mobilnya ke sini. Kalau ada problem di mesin, ya ke sini. Dan sejauh ini semua bisa teratasi,” ujar Andri.

Pria 40 tahun ini semula hanya membantu teman sesama penggemar mobil klasik. Tapi, karena dianggap piawai urusan mesin, akhirnya mayoritas pemilik mobil klasik besutan negeri Paman Sam dibawa ke tempat Andri jika bermasalah dengan mesinnya.

“Kebiasaan saya ngoprek mesin dari papa yang juragan angkot dulu. Tapi papa pilih mobil keluaran Amerika dipakai buat opeletenya. Sampai akhirnya saya jatuh cinta diantaranya dengan Chevrolet Bel Air, Chevy Camaro dan Mustang coupe dan itu berlangsung sampai sekarang,” terang Andri.

Ayah 2 anak ini paling cinta berat dengan Chevrolet Bel Air. Mobil andalannya yang keluaran 1957 berkelir putih. “Sampai sekarang, kalau turing bersama teman-teman PPMKI, saya selalu bawa Bel Air ini,” ungkapnya bangga.

Menurut Andri, kalau dirinya menyukai mobil Amerika keluaran 1950 - 1970 itu karena baik di Amerika maupun Eropa sampai sekarang juga menjadi primadona. “Orang Amerika tuh bangga kalau memiliki Bel Air. Karena populasinya yang banyak, tidak susah mencari spare part-nya,” tutur pria yang profesi sebenarnya kontraktor interior.

Kemudahan mendapatkan suku cadang Bel Air ini, menurut Andri, karena banyak yang jual serta ada pilihan yang original dan KW. “Untuk beberapa suku cadang maupun aksesori, yang tidak menyangkut safety, masih bisa pakai yang KW,” tambah Andri.

Membangun mobil klasik Amerika tidak bisa cepat dan diburu-buru. Soalnya, beli suku cadangnya dengan sistem online itu paling cepat sampai Indonesia dalam 2 minggu. Kelebihan Andri, bisa menghidupkan kembali Bel Air yang sudah enggak beroperasi dan lama menjadi ‘mobil bangkai’.

“Awalnya, bengkel mesin mobil klasik ini dipakai sendiri dan teman dekat saja. Tapi sekarang sudah meluas melayani teman PPMKI. Ya, jadi blessing aja. Hitung-hitung saya main mobil klasik Amerika tapi gratis karena adanya income dari jasa perbaikan itu. Termasuk buat gaji 3 orang mekanik khusus mobil klasik Amerika,” tutur Andri.

Disampaikan Andri, enaknya restorasi Bel Air itu jarang yang minta kembali orisinal. Justru lebih mengarah ke custom. Misalnya buat mesin tidak harus dengan yang sama tahun produksinya. Tapi bisa dengan mesin yang lebih muda.

Atas kegilaannya mengoprek dan main mobil, Andri sering mendapat komplain dari istri. “Soalnya, pulangnya sering hingga larut malam hehe,” kekeh Andri. (mobil.otomotifnet.com)