Analisis Dr Budhy Kurniawan
Tergantung Beban dan Kecepatan
Bayangkan bila ada benda seberat 8 ton menghantam bagian belakang mobil Anda. Sudah bisa dipastikan akan terjadi kerusakan fatal yang dihasilkan. Guncangan yang dirasakan penumpang pun pasti juga luar biasa. Nah, kejadian inilah yang terjadi pada saat kecelakaan beberapa waktu lalu antara Daihatsu Luxio Vs BMW X5. Lho padahalkan beban BMW X5 Cuma 2,5 ton?
Hitungannya kira-kira begini. Mobil BMW di asumsikan memiliki massa/berat 2.500 kg. Pengemudi dan bahan bakar dan lain-lain diperkirakan sejumlah 100 kg. Sehingga total massa BMW menjadi 2.600 kg. Kecepatan BMW menurut saksi mata yang mengendarai mobil dan ada di belakang BMW sekitar 140 km/jam. Kecepatan kendaraan konstan 140 km/jam yang setara dengan 38,88 m/s.
Sementara itu massa kosong mobil Luxio sebesar 1.300 kg. Massa Penumpang (7 dewasa , 1 bayi, bahan bakar, koper dan barang-barang lain ) diperkirakan 500 kg sehingga massa total Luxio menjadi 1.800 kg. Dari pengakuan pengemudinya, kecepatan mobil diperkirakan 80 km/jam yang setara dengan 22,22 m/s.
Jadi momentum mobil BMW sebelum terjadi tabrakan PBMW = mBMW x vBMW sebelum tumbukan = 2.600 x 38,88 = 101.088,00 kg m/s. Sedang momentum mobil Luxio sebelum tumbukan Pluxio = m luxio x v luxio sebelum tumbukan = 1.800 x 22,22= 39.996,00 kg m/s. Momentum total kedua mobil (BMW dan Luxio) sebelum tumbukan Ptotal = PBMW + PLuxio = 101.088,12 + 39.996,00 = 141.084,12 kg m/s.
Setelah berbenturan kedua kendaraan masih bergerak pada arah yang sama. Kecepatan BMW sesaat sesudah menabrak Luxio diperkirakan sekitar 60 km/jam yang setara dengan 16,67 m/s. Massa BMW tetap sama seperti sebelum menabrak yaitu 2.600 kg.
Kecepatan Luxio sesaat sesudah ditabrak BMW dan dengan reflex pengemudi maka langsung direm sehingga diperkirakan menjadi 40 km/jam yang setara dengan 11,11 m/s. Pada saat benturan ada beberapa sekitar 5 penumpang dan beberapa barang terlempar ke luar. Massa mobil Luxio menjadi berkurang sekitar 300 kg menjadi sebesar 1.500 kg.
Hasilnya momentum mobil BMW sesudah tumbukan P’BMW = mBMW x vBMW sesudah tumbukan = 2.600 x 16,67 = 43.342,00 kg m/s. Sedang momentum Luxio sesudah tabrakan P’Luxio = m Luxio x v Luxio sesudah tumbukan =1500 x 11,11 = 16.665,00 kg m/s. Dan momentum total kedua mobil (BMW dan Luxio) sesudah benturan P’total = P’BMW + P’Luxio = 43.342,00 + 16.665,00 = 60.007,00 kg m/s.
Hasil ini dihitung kembali untuk perubahan momentum total sebelum dan sesudah tumbukan ∆P = Ptotal – P’total = 141.084,12 - 60.007,00 = 81.077.12 kg m/s. Bila dianggap interval waktu sesaat sebelum setelah benturan ∆t adalah 1 detik maka dengan menggunakan konsep impuls. Hasilnya F x 1 s = 929.792.12 kg m/s sehingga nilai F = 81.077.12 kg m/s2 atau 81.077.12 N.
Gaya benturan ini setara dengan gaya berat dari benda yang bermassa sebesar 8.107,7 kg atau 8,1 ton dengan asumsi nilai percepatan gravitasi (g ) adalah 10 m/s2. ( gaya atau berat benda F = m g ). “Efeknya kendaraan mendapat gaya dorong besar dan bisa mengakibatkan pintu samping terbuka,” tutupnya.
Pendapat Teknisi
Bobot Tabrakan Bikin Pintu Terbuka
Menurut narasumber yang kompeten dibidang analisis teknik ini, terpentalnya pengemudi melalui pintu belakang sangat rasional. Mengingat kontruksi pintu belakang Luxio menggunakan sistem pegas. Jadi ketika bagian belakang ditabrak BMW X5, maka jika pengait pintu rusak ditambah daya dorong ke depan membuat pintu belakang terbuka seketika.
Bukti pintu belakang terbuka saat kejadian tabrak belakang, adalah terlemparnya penumpang belakang. Salah satunya atas nama Harun (60), korban tewas yang duduk di barisan belakang. “Akibat benturan tersebut menimbulkan force kinetic sehingga memicu dorongan ke depan. Untuk detail dan kondisi mobil memang kami belum dilibatkan oleh kepolisian. Kami siap jika dibutuhkan untuk menganalisa secara teknis untuk keperluan penyidikkan,” terang narasumber yang dapat dipercaya ini.
Seluruh penumpang yang duduk di barisan kedua juga ikut terlempar keluar. Mereka disinyalir terlempar dari kedua pintu sliding door. “Mekanisme pintu geser Luxio menggunakan lock strike, yang mengunci ketika pintu dikencangkan. Jika pun terjadi benturan semestinya tidak akan terlepas. Kecuali jika pintu tidak tertutup rapat,” urainya.
Kemungkinan terlepasnya sistem lock pada pintu Luxio ini bisa terjadi akibat benturan yang kuat. Hal ini dibenarkan oleh Juwandi dari bengkel yang dikenal sebagai spesialis pintu, central lock dan alarm mobil. “Bisa saja pengaitnya lepas, sebab benturan keras akan membuat pengunci terdorong ke depan dan selanjutnya melepas cengkramannya. Terlebih karakteristik pintu sliding door selalu dilengkapi rel, sehingga riskan bergeser. Nah, perlu diketahui biasanya omprengan tidak mengunci rapat pintunya,” bilang Juwandi, founder Asa Auto Speed Autologic, di Jl. Bungur Raya, Blok B, No. 2, Jakpus.
Terbukanya pintu tengah saat terjadi tabrak belakang, dibantah oleh Lukman Chakim selaku kepala bengkel Tunas Daihatsu di Jl. Mampang Prapatan, No. 95, Jaksel. “Analisa Saya, semestinya pintu tengah tidak mungkin terbuka. Sistem pengait diyakini cukup kuat, karena berbentuk ‘C’ bukan seperti model kail pancing,” terang Lukman, ketika dihubungi Selasa (8/01).
Kemungkinan pengait pintu patah, sehingga pintu bergerak ke belakang (membuka) yang diakibatkan oleh gaya dorong ke depan bisa saja terjadi. “Kemungkinan seperti itu Saya tidak bisa menyimpulkan. Namun bisa saja jika benturannya sangat besar dan melampaui batas toleransi maksimum yang ditentukan dari hasil crash test pabrikan. Besarnya batas toleransi maksimum tersebut, pabrikan yang tahu,” urai Lukman.
Namun kemungkinan tersentuhnya handle pintu yang mengakibatkan pengait terlepas bisa saja terjadi. Atau pintu Luxio memang sedari awal memang tidak menutup rapat. “Iya kemungkinan ini bisa saja terjadi. Saat terjadi tumbukan belakang, penumpang di barisan tengah panik dan tidak sengaja menekan handle pintu,” bilang Lukman menganalisa.