Otomotifnet.com - bermesin diesel sudah dikenal sejak lama di Tanah Air. Meski kebanyakan diaplikasi pada kendaraan bus dan truk besar, masyarakat sudah paham dengan mesin berbahan bakar solar tadi.
Seiring perkembangan zaman, mesin diesel mulai merambah ke mobil kecil seperti truk engkel, minibus dan jip. Sebut saja Toyota Hi-Ace, Mitsubishi L300 atau Chevrolet Luv, Jeep CJ-7 atau Daihatsu Taft yang sudah wara-wiri di Indonesia sejak '80-an.
Dari beberapa mobil yang memakai mesin diesel tadi, beberapa di antaranya tak lekang termakan zaman. Dengan kata lain, sampai sekarang mesin-mesin diesel legendaris tadi masih banyak dipakai orang.
Bisa jadi karena memang didesain cukup ‘badak’ alias tahan banting atau memiliki ketersediaan spare part yang beragam dan terjangkau sehingga menjadi favorit bagi kebanyakan orang. “Untuk beberapa tipe masih laku di pasaran seperti Mitsubishi 4D56, Isuzu C223 atau Toyota 13B,” papar Haji Amir dari Vriva Motor, Sawangan, Depok.
Malah untuk beberapa tipe mesin yang tak masuk secara resmi ke Indonesia, ada juga yang kerap dijagokan sebagai pencipta daya, macam Toyota 13B-T, Nissan SD33-T atau Isuzu 4JB1-T. Mesin tadi sebagai alternatif untuk mesin asli yang sudah kurang mumpuni.
MITSUBISHI 4D55 & 4D56
Saking terlalu lama wara-wiri di Indonesia, hampir semua orang mengenal Mistubishi L300 yang terlahir dengan bentuk pikap dan minibus.
Mesin andalan versi diesel yang dipakai berlabel 4D55 yang berkapasitas 2.300 cc. Sejak akhir '80-an, banyak pengusaha atau keluarga mengandalkan L300 karena mesin diesel yang dikenal tahan banting.
Bahkan hingga varian terakhir minibus Mitsubishi bernama Kuda Diesel yang sudah stop produksi akhir '90-an, masih memakai mesin tipe 4D dengan kode belakang 56 yang memiliki kapasitas 2.500 cc dengan revisi pada bagian kepala silinder.
ISUZU C223 & 4JA1
Meski lahir belakangan, Isuzu Panther yang muncul pada awal '90-an bisa langsung mengambil hati masyarakat Indonesia. Mesin 2.300 cc berkode C223 ini memang bisa diandalkan untuk niaga maupun pemakaian harian.
Isuzu bukan kali pertama hadir di Tanah Air lewat varian Panther. Bahkan sudah wara-wiri jauh sebelum Mitsubishi L300 diesel melenggang di jalanan lewat varian Chevrolet Luv.
Meski memakai brand Chevy, toh mesin mengandalkan Isuzu 2.000 cc berlabel C190 yang belum direct injection. Sejak 1978, Isuzu merajai jalanan di Indonesia dengan mesin C190 yang kemudian dilanjut dengan varian Luv KBD-21 yang memiliki desain bodi lebih kotak-kotak.
Barulah pada 1992, Isuzu hadir dengan varian Panther yang mengusung mesin C223. “Selama kurun waktu 20 tahun, mesin Isuzu dianggap favorit ketimbang 4D56 karena suku cadang dan biaya perawatan yang lebih rendah,” papar Mulyono dari Ciputat Diesel di Ciputat, Tangerang.
Tak lama berselang, Panther menggebrak dengan mesin direct injection pada 1995-1996 yang berlabel 4JA1. Berkapasitas lebih besar 200 cc ketimbang C223, desain mesin yang sama sekali beda diklaim lebih bertenaga dan hemat konsumsi solar.
Letak injector pump yang bersebrangan dengan tipe C223, menjadikan mesin 4JA1 memiliki desain kepala silinder yang tak sama seperti C223.
“Untuk akselerasi, Isuzu 4JA1 dianggap lebih bertenaga tetapi kalau sudah bicara daya tahan atau durabilitas, C223 lebih unggul,” ujar David Ahie dari Top Speed Motor yang pernah bikin Panther 2.5L untuk drag race.
TOYOTA 2L & 13B
Terbilang sebagai pendatang paling bontot karena baru nongol di akhir '90-an, Toyota Kijang Kapsul juga terbilang sukses dengan varian diesel yang dipersenjatai mesin 2L.
Dengan mesin kapasitas 2.500 cc, tipe 2L tak kalah bersaing dengan mesin kompetitor dari Mitsubishi dan Isuzu karena terbukti Kijang kapsul diesel masih terus menjadi primadona hingga kini.
Kalau tenaga mungkin masih kalah dengan Isuzu Panther 2.5L tetapi komponen dan spare part terjamin. “Pakai sejak baru keluar showroom, sampai sekarang sudah 15 tahunan diandalkan untuk wara-wiri,” papar Willy Dreskandar, juragan franchise bengkel motor F16 Motor di bilangan Cileduk, Tangerang.
Kalau mau flashback ke era '80-an, ada beberapa tipe mesin Toyota diesel yang lebih dulu kondang ketimbang 2L. Apalagi kalau bukan 13B yang menjadi mesin bawaan Toyota Land Cruiser BJ40 dan Dyna 100PS.
Mesin 4 silinder berkapasitas besar 3.400 cc ini kerap diandalkan untuk varian jip dan truk karena torsi maksimal yang tak tertandingi. Tenaga yang mencapai 90 dk alias 100 ps dianggap pas untuk membawa bodi Land Cruiser yang terbilang berat. Apalagi tipe 13B-T yang sudah dilengkapi turbocharger. Sayanganya tidak pernah dijual resmi di Indonesia.
Dari beberapa mobil yang memakai mesin diesel tadi, beberapa di antaranya tak lekang termakan zaman. Dengan kata lain, sampai sekarang mesin-mesin diesel legendaris tadi masih banyak dipakai orang.
Bisa jadi karena memang didesain cukup ‘badak’ alias tahan banting atau memiliki ketersediaan spare part yang beragam dan terjangkau sehingga menjadi favorit bagi kebanyakan orang. “Untuk beberapa tipe masih laku di pasaran seperti Mitsubishi 4D56, Isuzu C223 atau Toyota 13B,” papar Haji Amir dari Vriva Motor, Sawangan, Depok.
Malah untuk beberapa tipe mesin yang tak masuk secara resmi ke Indonesia, ada juga yang kerap dijagokan sebagai pencipta daya, macam Toyota 13B-T, Nissan SD33-T atau Isuzu 4JB1-T. Mesin tadi sebagai alternatif untuk mesin asli yang sudah kurang mumpuni.
MITSUBISHI 4D55 & 4D56
Saking terlalu lama wara-wiri di Indonesia, hampir semua orang mengenal Mistubishi L300 yang terlahir dengan bentuk pikap dan minibus.
Mesin andalan versi diesel yang dipakai berlabel 4D55 yang berkapasitas 2.300 cc. Sejak akhir '80-an, banyak pengusaha atau keluarga mengandalkan L300 karena mesin diesel yang dikenal tahan banting.
Bahkan hingga varian terakhir minibus Mitsubishi bernama Kuda Diesel yang sudah stop produksi akhir '90-an, masih memakai mesin tipe 4D dengan kode belakang 56 yang memiliki kapasitas 2.500 cc dengan revisi pada bagian kepala silinder.
ISUZU C223 & 4JA1
KLX
Mesin Diesel Legendaris, Durabilitas & Performa Jadi Acuan
Isuzu bukan kali pertama hadir di Tanah Air lewat varian Panther. Bahkan sudah wara-wiri jauh sebelum Mitsubishi L300 diesel melenggang di jalanan lewat varian Chevrolet Luv.
Meski memakai brand Chevy, toh mesin mengandalkan Isuzu 2.000 cc berlabel C190 yang belum direct injection. Sejak 1978, Isuzu merajai jalanan di Indonesia dengan mesin C190 yang kemudian dilanjut dengan varian Luv KBD-21 yang memiliki desain bodi lebih kotak-kotak.
Barulah pada 1992, Isuzu hadir dengan varian Panther yang mengusung mesin C223. “Selama kurun waktu 20 tahun, mesin Isuzu dianggap favorit ketimbang 4D56 karena suku cadang dan biaya perawatan yang lebih rendah,” papar Mulyono dari Ciputat Diesel di Ciputat, Tangerang.
Tak lama berselang, Panther menggebrak dengan mesin direct injection pada 1995-1996 yang berlabel 4JA1. Berkapasitas lebih besar 200 cc ketimbang C223, desain mesin yang sama sekali beda diklaim lebih bertenaga dan hemat konsumsi solar.
Letak injector pump yang bersebrangan dengan tipe C223, menjadikan mesin 4JA1 memiliki desain kepala silinder yang tak sama seperti C223.
“Untuk akselerasi, Isuzu 4JA1 dianggap lebih bertenaga tetapi kalau sudah bicara daya tahan atau durabilitas, C223 lebih unggul,” ujar David Ahie dari Top Speed Motor yang pernah bikin Panther 2.5L untuk drag race.
TOYOTA 2L & 13B
KLX
Mesin Diesel Legendaris, Durabilitas & Performa Jadi Acuan
Dengan mesin kapasitas 2.500 cc, tipe 2L tak kalah bersaing dengan mesin kompetitor dari Mitsubishi dan Isuzu karena terbukti Kijang kapsul diesel masih terus menjadi primadona hingga kini.
Kalau tenaga mungkin masih kalah dengan Isuzu Panther 2.5L tetapi komponen dan spare part terjamin. “Pakai sejak baru keluar showroom, sampai sekarang sudah 15 tahunan diandalkan untuk wara-wiri,” papar Willy Dreskandar, juragan franchise bengkel motor F16 Motor di bilangan Cileduk, Tangerang.
KLX
Mesin Diesel Legendaris, Durabilitas & Performa Jadi Acuan
Mesin 4 silinder berkapasitas besar 3.400 cc ini kerap diandalkan untuk varian jip dan truk karena torsi maksimal yang tak tertandingi. Tenaga yang mencapai 90 dk alias 100 ps dianggap pas untuk membawa bodi Land Cruiser yang terbilang berat. Apalagi tipe 13B-T yang sudah dilengkapi turbocharger. Sayanganya tidak pernah dijual resmi di Indonesia.