Lokasi Rawan Banjir, Ada 97 Titik di Jakarta

billy - Selasa, 4 Desember 2012 | 12:11 WIB

(billy - )


Hujan pada saat jam berangkat dan pulang kantor adalah sesuatu banget buat warga Jakarta. Ya, karena beberapa ruas jalan kemudian tergenang air/banjir dan macet luar biasa. Tidak ada hujan dan banjir saja dimana-mana sudah macet. Inilah situasi yang harus dihadapi warga Jakarta untuk dua bulan ke depan.

Kemungkinan banjir dimulai dengan potensi rendah pada bulan November, sedangkan potensinya meningkat menjadi menengah seiring terjadinya puncak hujan di bulan Desember di 2012 tahun ini. Ancaman banjir besar di Jakarta tahun ini mulai banyak dikhawatirkan. Ini mengacu anggapan adanya siklus banjir lima tahunan di Jakarta, setelah banjir besar melanda seperti pada tahun 2002 dan 2007.

Kita bisa menyaksikan sendiri banjir yang kerap melanda Jakarta akibat buruknya drainase. Tata kelola air sangat tidak maksimal membuat air hujan tidak mampu ditangani dengan baik. Dampak dari hal tersebut adalah munculnya banjir dan genangan air di berbagai ruas jalan.

Dalam berbagai kesempatan, Ery Baskoro, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, mengaku sudah melakukan berbagai persiapan dan antisipasi terkait musim hujan yang dapat berpotensi menimbulkan genangan serta banjir di sejumlah titik di Ibu Kota. Salah satu langkah yang dilakukan mengecek sejumlah pompa serta mengerahkan satgas di sejumlah lokasi untuk melancarkan aliran air ke drainase.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga terlihat pontang-panting menghadapi serbuan banjir ini. Bahkan di sebuah televisi swasta nasonal ia ikut terkena dampak macet panjang di jalan protokol akibat hujan deras. Pengawalnya yang menggunakan motor tak bisa jalan. Jokowi mengaku penanganan banjir tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Malah ia menuding perilaku berkendara masyarakat yang suka main serobot menjadi penyebab kemacetan parah saat hujan.

Sebagai salah satu pihak pemegang saham pengelola jalan di Jakarta, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah membuat berbagai langkah penanganan untuk mengurai kemacetan akibat dampak ruas jalan yang tergenang air/banjir. "Kita sudah berkoordinasi dengan Pemda Jakarta menyediakan pompa-pompa air di ruas jalan rawan banjir," ujar AKBP Budiyanto, S.Sos, MH, Kabag Bin Opsnal, Dirlantas Polda Metro Jaya.

Selain itu, pihaknya juga telah membekali anggotanya yang tersebar di jalan dengan gergaji besar untuk menangani pohon atau baliho tumbang yang biasa terjadi bila hujan deras. Pos-pos tetap di berbagai persimpangan jalan juga sudah dioptimalkan manakala terjadi kemacetan yang luar biasa. Pihaknya juga terus-menerus menginformasikan kondisi jalan terkini memalui jejaring sosial via TMC Polda Metro.

Budiyanto pun memaparkan ada 100 lokasi rawan macet dan 97 rawan banjir di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Untuk lokasi rawan banjir tersebar mulai dari lima wilayah Jakarta, Tangerang, Kodya Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Depok. Di wilayah Jakarta Pusat ada 17 lokasi rawan banjir, Jakarta Utara 14 lokasi, Jakarta Selatan 23 lokasi, Jakarta Barat 13 lokasi, Jakarta Timur 15 lokasi, Tangerang 7 lokasi, Kodya Bekasi 4 lokasi, Kabupaten Bekasi 2 lokasi dan Depok 2 lokasi. Banyak lokasi rawan macet sekaligus rawan banjir. Kapan macet dan banjir ini cepat berlalu?. (mobil.otomotifnet.com)