Seperti diketahui, ada total empat rider mengandalkan Honda Production Racer, Nicky Hayden dan Hiroshi Aoyama dari Drive M7 Aspar, Scott Redding dari Go&Fun Honda Gresini dan Karel Abraham dari Cardion AB Motoracing. "Dengan kurangnya tenaga tak banyak yang bisa kita lakukan di sini, tapi kami tahu kami kekurangan di daerah itu jadi kami tahu harus mencoba dan mengembangkan sesuatu karena saat ini agak menurunkan moral," seru Nicky Hayden.
"Aku setuju dengan Nicky soal tenaga bawah. Saat aku mengikuti Colin Edwards atau Aleix Espargaro (FTR-Yamaha, NGM Mobile Forward Racing), mereka menjauh pada saat keluar tikungan patah. Buatku, top speed tak jauh beda, hanya saat keluar tikungan. Motor Yamaha tampak menekan ke depan dan terus melaju, secara umum tampak mereka memiliki tenaga lebih," beber Scott Redding.
Dengan kondisi itu, RCV1000R terkencang terpaut waktu 1,9 detik, cukup jauh dari RC213V besutan Marquez. Menanggapi hal ini, Shuhei Nakamoto memberi sedikit kesimpulan.
"Perbedaan waktu memang besar, tetapi jujur, motor Honda memang tidak mudah dikendarai. Rider perlu waktu sedikit lebih banyak untuk mengerti motor. Kami percaya rider bisa mencapai tingkat yang konstan," tukas Nakamoto seraya menekankan motor pun akan menerima perkembangan konstan dari Honda.
"Dengan Honda, gaya kami adalah tidak menghentikan pengembangan, dan bukan hanya pada motor Factory. Kalau kami menemukan sesuatu yang lebih baik, kami akan secepatnya menyediakan untuk tim. Kadang kami akan meminta biaya tambahan, tetapi kalau untuk sesuatu seperti misalnya piston, piston adalah sebuah piston dan kami tidak akan meminta apapun dari tim," lanjutnya.
Honda RCV1000R dijual oleh Honda dengan kemungkinan pengembangan seiring berjalannya musim. Akankah ada pengembangan setelah melihat performanya pada sesi tes Sepang kemarin? Pastinya akan kita lihat di sesi tes pramusim kedua di sirkuit yang sama akhir bulan nanti. (otosport.co.id)