Andrea Dovizioso yang diharapkan menjadi solusi dari pengembangan yang dilakukan oleh tim, hingga saat ini bahkan belum bisa memberikan hasil bagus seperti finish di posisi podium. Bahkan ia cenderung mengalami insiden terjatuh ketika mencoba memaksimalkan potensi motornya. Termasuk beberapa kali terjatuh di sesi latihan dan juga balapan.
“Jelas saya sangat kecewa dengan insiden terjatuh yang tergolong cukup banyak terjadi musim ini. Jika anda terjatuh, pastinya ada sebuah kesalahan. Tapi jujur saja, saya tidak melakukan sesuatu yang aneh. Malah bisa dikatakan kami setiap lap sudah berada di batas maksimal. Jadi jika menambah kecepatan 1 km per jam lebih cepat saja atau mengambil jalur berbeda, sangat mudah untuk terjatuh,” keluh Dovizioso.
Saat membandingkan performanya dengan Bradley Smith, Dovi menilai bahwa ketika Smith melepas tuas rem di tikungan, serta-merta kecepatan motor naik. Tapi ketika ia dan Nicky Hayden melakukan hal itu, sangat sulit. Hal inilah yang membuatnya sulit melepaskan diri, jika usai menyusul lawan di depannya.
Mungkin memang agak sulit untuk menilai sesuatu yang berbeda jika kedua pembalap yang ada di tim tersebut, memiliki gaya balap berbeda. Tapi kasusnya akan berbeda, jika ada pembalap yang memiliki gaya balap seperti Casey Stoner atau Marc Marquez.
Ini bisa jadi patron, lantaran kita masih harus mengakui bahwa Stoner adalah pembalap yang mampu memanfaatkan performa Ducati meski tak ada pembalap Ducati lainnya yang mampu tampil kompetitif. Semoga kedatangan Cal Crutchlow di tim ini musim 2014 adalah jawaban yang tepat. (otosport.co.id)