Tapi kalau bicara tentang sudut kemiringan motor (lean angle) di Sirkuit Laguna Seca, Amerika, baik Marquez ataupun Bradl bukanlah pembalap yang mampu membuat hal seperti itu. Namun Alvaro Bautista yang sepanjang balapan pekan lalu itu mengejar Valentino Rossi, yang justru mampu melakukannya.
Tidak seperti di sirkuit-sirkuit lain, Laguna Seca memang menawarkan sudut camber sirkuit terutama di tikungan-tikungannya, cukup besar. Sehingga pembalap yang punya ambisi dan nyali lebih besar untuk mencoba kecepatan yang di atas rata-rata saat menikung, masih bisa melakukannya.
Ketika dilakukan pengukuran dari data yang ada, sudut kemiringan motor ketika Bautista menikung bisa mencapai 63 derajat dari titik nol tegak. Bahkan dari bantuan grafis televisi, ada beberapa gambaran sudut kemiringan yang dicetak Bautista. Yaitu 60 derajat ke kiri, lalu 35 derajat ke kanan, 62 derajat ke kiri, 59 derajat ke kanan, 62 derajat ke kiri, 63 derajat ke kanan dan 55 derajat ke kiri
“Pertengahan tahun 1960, para pembalap di ajang balap Daytona mulai memamerkan cara menikung yang ekstrim. Tapi sekarang, para pembalap sudah menikung pada kecepatan 170 hingga 190 km per yang membuat pelindung lutut dan sikut mereka terkikis oleh permukaan aspal,” jelas Earl Hayden, yang merupakan mantan pembalap dan juga bapak Nicky Hayden.
“Petengahan tahun 1970, para pembalap sudah mulai menyentuhkan pelindung lutut ke aspal. Dimana tahun itu, mereka menggunakan potongan visor motor lalu ditempelkan di lutut. Lima tahun lalu pembalap mulai bisa merapatkan sikut ke lintasan. Tapi sekarang beberapa pembalap bertalenta terlihat merapatkan bahunya ke lintasan,” timpal Lucio Cecchinello, bos tim LCR Honda.
Bahkan Jeremy Appleton dari Alpinestars menegaskan bahwa pembalap seperti Marquez teratur menghabiskan pelindung sikutnya dengan cepat. Ya, memang sulit melihat dengan mata telanjang, tapi dari hasil rekaman di televisi juga beberapa foto, hingga data dari tim, menjadi bukti semua aksi ekstrim itu. (otosport.co.id)