Hal ini terlihat di seri Moto2 Sachsenring, Jerman yang berlangsung akhir pekan lalu (14/7). Baik Doni maupun Topan, mengeluhkan tak bisa dapat feeling setting motor yang tepat. Hal itu wajar, sebab dari layout Sachsenring sendiri, memang sangat unik dan butuh pengalaman tinggi untuk bisa tampil apik di sana.
“Sepanjang akhir pekan saya benar-benar tidak bisa menemukan setting yang tepat. Grip motor yang tidak terasa bagus sepanjang balapan, membuat saya harus berupaya tampil apik sepanjang balapan. Kendati sudah mengubah gaya balap, tidak ada peningkatan signifikan saat balapan berlangsung,” sesal Doni.
Menurut Fausto Gresini selaku pemilik tim Gresini Racing, bahwa ini adalah sebuah kemunduran, setelah beberapa seri Doni menunjukkan peningkatan kecil. Tapi pria asal Italia itu menegaskan bahwa memang tidak mudah untuk mendapat setting tepat di Sirkuit Sachsenring.
Sementara bagi Topan, meski harus finish di urutan paling buncit dengan kondisi cedera ringan, namun pembalap asal DKI Jakarta itu mengaku senang bisa finish dan tidak mengalami masalah pada motornya. Sayangnya selisih dengan pemenang di Moto2 Jerman cukup jauh. Jadi masih banyak hal yang harus ia perbaiki, terutama durabilitas fisik untuk menunjang aplikasi skill di Moto2.
Mungkin dengan menambah porsi latihan dan mengikuti berbagai event eksebisi balap, seperti yang dilakukan pembalap Eropa di sela-sela waktu kosong, akan jadi motivasi bagus menambah aplikasi skill dan durabilitas fisik mereka. (otosport.co.id)