Lalu apa kabarnya dengan Doni Tata Pradita yang menjadi salah satu wakil Indonesia di ajang balap Moto2? Pertanyaan ini tentunya menjadi pertanyaan yang besar para fans balap motor tanah air. Mengingat pergulatan para pembalap di 3 kelas MotoGP sudah berlangsung setengah musim.
Optimisme Doni Tata Pradita memang tidak bisa dianggap enteng, tapi tidak bisa dipungkiri kalau ia juga terlalu bermain aman. Mungkin karena takut terjatuh yang berbuntut mesin motor rusak dan efeknya tidak nyaman ke tim, atau memang nyali masih terasa kurang. Ini adalah hal-hal yang hanya bisa dipecahkan oleh Doni sendiri.
Okelah, motor memang tidak terlalu kompetitif ditambah dengan pembalap yang lain seperti Ratthapark Wilairot yang tidak kunjung kompetitif kendati sudah 3 tahun di Moto2. Tapi ini adalah hal-hal yang harus dilawan Doni dengan kekuatannya sendiri. Paling enggak, agresifitasnya harus bertambah, sebab fans di Indonesia menunggu hal itu.
“Gaya balap adalah hal yang paling sulit di Moto2, lantaran banyak cara yang harus diubah untuk mengikuti ritme para pembalap di depan. Tapi menjelang Moto2 Jerman, saya akan melakukan yang terbaik dan yakin bisa memperlihatkan peningkatan,” optimis Doni.
Manager pribadi Doni Tata yaitu Mulyawan Munial juga menegaskan beberapa waktu lalu bahwa memang tidak mudah untuk menyusup ke barisan tengah. Lantaran skill adalah yang paling utama. Tapi Muly (sapaan akrabnya) yakin, jika Doni sedikit lebih agresif, bukan tidak mungkin target tim untuk konsisten finish di 20 besar bisa tercapai di paruh kedua musim 2013. (otosport.co.id)