Redding Balapan Bareng Legenda GP 500 cc

Bagja - Senin, 8 Juli 2013 | 14:08 WIB

(Bagja - )


Era balap motor premier GP 500 cc, memang sudah lama berlalu sejak Valentino Rossi baru menjejalkan kaki di ajang balap kelas tertinggi itu. Tapi aura dan kesan mendalam bagi para pelakunya tidak pernah hilang. Untuk mewujudkan hasrat balap motor GP 500 cc, seorang pengusaha ternama di Inggris (Steve Wheatman), rela meminjamkan motor tunggangan Kevin Schwantz yaitu Suzuki RGV500, yang sudah menjadi miliknya.

Berbendera club event, penyelenggaraan eksebisi di Sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia pada Minggu (7/7) kemarin itu berlangsung cukup seru. Lantaran event ini juga mengundang beberapa bintang balap GP 500 cc, seperti Giacomo Agostini, Phil Read, Wayne Gardner dan Christian Sarron. Bahkan Scott Redding yang merupakan pembalap Moto2 pun dipercaya mengendarai motor motor milik Wheatman.


“Terimakasih banyak pada Wheatman yang sudah memberikan kesempatan untuk mengendarai motor yang sangat mahal miliknya. Rasanya sangat menyenangkan dan tidak sabar rasanya bisa mengulang kesempatan ini di masa mendatang. Motor GP 500 cc sangatlah berbeda dengan motor 4 tak. Mudah mengganti arah seperti motor 125 cc, tapi tenaganya sangat besar,” puji Redding.

Perbedaannya adalah motor ini tidak memiliki engine braking yang besar seperti motor 4 tak yang ditungganginya di Moto2. Sehingga ia tidak bisa mendemonstrasikan cara mengerem dan sembari melakukan sliding ban belakang. Hanya saja ia mampu menunjukkan bagaimana cara menikung dengan lutut dan sikut di aspal. Hal ini ia bisa tunjukkan sebab motor sudah dibekali dengan tingkat grip ban yang bagus.

“Saya menunjukkan bagaimana membelok dengan lutut dan sikut rapat ke aspal. Hal ini tidak mereka lakukan di era GP 500 cc, tapi tentunya ditunjang dengan kondisi ban yang memiliki grip bagus. Harusnya motor seperti ini juga tetap dilombakan,” jelasnya.

Redding yang membalap selama 10 lap di Sirkuit Spa-Francorchamps, hanya mampu finish di urutan kedua. Tapi ia sangat senang karena bisa merasakan performa motor GP 500 cc yang sebenarnya. Bahkan iklim kompetisinya pun seakan memutar kembali waktu ke masa yang lalu. Hmm, nice…! (otosport.co.id)