Menurut analisis Doni Tata Pradita dan timnya, bahwa gaya menikung seperti ini, adalah satu-satunya cara yang bisa mengeksplorasi kemampuan terbaik motor untuk mencetak lap time terbaik pula. Tanpa melakukan teknik seperti itu, rasanya akan sulit untuk bersaing di papan atas pembalap Moto2.
“Lihat saja Pol Espargaro, Thomas Luthi dan pembalap Eropa lainnya, mereka menikung dengan cara melakukan pengereman, kemudian mulai menikung dan sekaligus sliding pada ban bagian belakang motornya. Cukup mengherankan karena meski melakukan hal itu, mereka tetap mampu menjaga racing line dengan baik,” celetuk Doni.
“Saya sempat mencobanya beberapa kali, hasilnya masih nihil. Motor malah nyelonong, hingga akhirnya keluar dari racing line. Ya, memang sih sangat berbeda dengan kami para pembalap dari Asia. Kebanyakan prosesnya melakukan pengereman terlebih dahulu, kemudian jika sudah didapat kecepatan yang tepat untuk menikung, baru kami menikung. Jadi sudah kalah langkah,” paparnya.
Dari sisi analisis yang dilakukan oleh Doni Tata pada gaya menikung yang dilakukan para pembalap papan atas di Moto2, tentu mencerminkan bahwa proses untuk menuju pembalap papan atas seperti Espargaro, Luthi, Scott Redding dan yang lainnya, tidaklah mudah. Butuh konsistensi dan yang jelas harus sering mencoba untuk melakukan hal tersebut.
Berharap semoga Doni mampu melakukan adaptasi lebih cepat lagi, sembari menjalani musim kompetisi 2013. Sebab tanpa teknik-teknik balap seperti ini, maka ia akan sulit berprestasi. (otosport.co.id)