Ya, tim yang dimiliki joinan Addax Capital, perusahaan perbankan berbasis di Spanyol dan Barwa International, perusahaan real estate dari Qatar ini bukan dominator juara di GP2 sejak mereka masih main di GP2 Asia 2008. Tapi tim ini mengantarkan banyak pembalapnya ke ajang F1 setelah 2009 mereka main di GP2 Series.
Well, sebut saja Romain Grosjean (ke-4 GP2 di 2009), Vitaly Petrov (ke-2 di 2009) lalu Sergio Perez (ke-2 di 2010) dan Charles Pic (juara 2011). Setahun belakangan mereka redup hingga akhirnya pembalap asal Solo, Jateng ini tiba.
Lantas, akankah Rio yang pernah jadi tester mobil F1 termuda ini bernasib baik seperti pendahulunya yang kini di F1? Semoga. Karena di tengah persaingan ketat pembalap dunia, putra pasangan Sinyo Haryanto-Indah Pennywati ini kerap memberi hasil mengejutkan, bahkan di saat yang sangat sulit seperti trek basah.
Nah, pada 17 Februari lalu Rio terbang ke Jerez untuk latihan resmi (26-28 Februari) dan Barcelona (5-7 Maret). ”Tetapi mampir ke Valencia, ke base tim untuk setting seat dan mencoba simulator,” lanjut sang ibu.
Sebagaimana banyak orang, Indah berharap agar Rio bisa mencetak prestasi di tim barunya. Maklum, secara jenjang, jalan untuk menapak di balap jet darat paling bergengsi di dunia sudah nampak di depan mata. Masalahnya sekarang, apakah dukungan finansial menuju ke sana sudah benar-benar matang, mengingat pendatang pemula di F1 masih harus mengeluarkan dana untuk bisa turun balap?
Namun apakah support perusahaan pelat merah ini akan terus ke jenjang yang lebih tinggi. Menurut Indah, yang ia tahu Pertamina akan terus mendukung Rio hingga ke F1. ”Kalau dari kemaren-kemaren, Pertamina mensupport sampai F1. Tapi enggak tahu kalau keadaan berubah. Di press conference mereka bilang akan support sampai ke F1,” lanjutnya.
Di luar hal tersebut, ia berharap Rio mampu tampil baik tahun ini. Maklum, ini musim balap kedua kelahiran 22 Januari 1993 itu membejek mobil bertenaga 600 dk, bertransmisi semi-otomatis dan pakai ban F1 tersebut. (otosport.co.id)