Ketika Michael Schumacher kembali meraih lap tercepat di sesi kualifikasi ketiga di Formula 1 Monako (27/5) akhir pekan lalu, banyak yang menganggap bahwa ini adalah titik balik performa Schumi untuk kembali ke papan atas. Namun karena ia terkena penalti dan juga kena imbas insiden di lap pertama, juara dunia 7 kali di F1 itu kembali gagal finish.
Kendati demikian kritikan selalu tertuju pada bintang balap F1 di tahun 2000 an itu. Tapi Jenson Button melihat ada sisi positif dari semua kritikan yang tertuju pada Schumacher. Bagaimana pun jika ia tampil kompetitif, semua orang pasti ingin mengalahkannya dalam pertarungan yang imbang. Sayangnya, sejak ia kembali ke Formula 1, Schumi belum pernah menjadi kontender serius untuk meraih podium utama.
“Sekarang Schumi menghadapi banyak kritik sejak kembali ke Formula 1. Tapi saya rasa kita semua mulai melupakan pencapaiannya sebagai juara dunia F1 sebanyak 7 kali. Saya mengerti, kadang-kadang butuh waktu yang lama untuk mengerti karakter mobil. Saya yakin ia akan kembali tangguh ketika melihatnya meraih lap tercepat, namun sangat kecewa saat ia harus mengawali balapan dari grid keenam di Monako,” sesal Button.
“Schumi adalah pembalap yang mempunyai talenta lebih, kami semua sangat ingin menaklukkannya, bukan ia yang menaklukkan kami. Terlepas dari semua problem yang ia hadapi di F1, kami selalu ingin mengalahkannya suatu hari nanti,” timpal pembalap asal Inggris itu. (otosport.co.id)
Kendati demikian kritikan selalu tertuju pada bintang balap F1 di tahun 2000 an itu. Tapi Jenson Button melihat ada sisi positif dari semua kritikan yang tertuju pada Schumacher. Bagaimana pun jika ia tampil kompetitif, semua orang pasti ingin mengalahkannya dalam pertarungan yang imbang. Sayangnya, sejak ia kembali ke Formula 1, Schumi belum pernah menjadi kontender serius untuk meraih podium utama.
“Sekarang Schumi menghadapi banyak kritik sejak kembali ke Formula 1. Tapi saya rasa kita semua mulai melupakan pencapaiannya sebagai juara dunia F1 sebanyak 7 kali. Saya mengerti, kadang-kadang butuh waktu yang lama untuk mengerti karakter mobil. Saya yakin ia akan kembali tangguh ketika melihatnya meraih lap tercepat, namun sangat kecewa saat ia harus mengawali balapan dari grid keenam di Monako,” sesal Button.
“Schumi adalah pembalap yang mempunyai talenta lebih, kami semua sangat ingin menaklukkannya, bukan ia yang menaklukkan kami. Terlepas dari semua problem yang ia hadapi di F1, kami selalu ingin mengalahkannya suatu hari nanti,” timpal pembalap asal Inggris itu. (otosport.co.id)