Setelah Rafid Topan Sucipto dan Doni Tata Pradita naik ke kelas Moto2 untuk musim 2013, sempat beredar berbagai macam rumor bahwa Yamaha akan merekrut pembalap dari manufaktur lain untuk kelas supersport nasional. Namun nyatanya hanya satu nama yang sempat mencuat yaitu M. Fadli Imanuddin yang memperkuat tim Manual Tech Beet Kawasaki.
Hingga akhirnya mereka memberikan bocoran bahwa Imanuel Putra Pratna yang justru mendapat kesempatan tersebut di tim Yamaha Indoprom. Bahkan hingga sekarang ia masih menjadi satu-satunya pembalap tim Yamaha Indoprom yang mendapat konfirmasi.
Tapi bukan berarti ini menjadi penanda bahwa Yamaha tak berani mengambil pembalap di kubunya sendiri untuk naik ke kelas Supersport. Mengingat banyak kok pembalap mereka yang punya prestasi siap naik ke kelas Supersport.
“Sebenarnya kami bisa saja merekrut pembalap lain, tapi itu bukanlah bagian dari program Motorsport Yamaha di Indonesia. Kami selalu komitmen membawa pembalap hasil didikan Yamaha Indonesia sendiri ke ajang dunia. Tentunya dengan langkah penjenjangan yang tepat. Bukan langsung comot sana comot sini,” klaim Supriyanto, Manager Motorsport Yamaha Indonesia.
Tahun ini juga akan menjadi basis pengembangan strategi untuk membawa kembali pembalap Indonesia ke ajang balap tingkat dunia seperti Moto2 dan Moto3. Setidaknya menurutnya Supriyanto, doktrinasi harus mantap dulu baru kemudian aksi. (otosport.co.id)
Hingga akhirnya mereka memberikan bocoran bahwa Imanuel Putra Pratna yang justru mendapat kesempatan tersebut di tim Yamaha Indoprom. Bahkan hingga sekarang ia masih menjadi satu-satunya pembalap tim Yamaha Indoprom yang mendapat konfirmasi.
Tapi bukan berarti ini menjadi penanda bahwa Yamaha tak berani mengambil pembalap di kubunya sendiri untuk naik ke kelas Supersport. Mengingat banyak kok pembalap mereka yang punya prestasi siap naik ke kelas Supersport.
“Sebenarnya kami bisa saja merekrut pembalap lain, tapi itu bukanlah bagian dari program Motorsport Yamaha di Indonesia. Kami selalu komitmen membawa pembalap hasil didikan Yamaha Indonesia sendiri ke ajang dunia. Tentunya dengan langkah penjenjangan yang tepat. Bukan langsung comot sana comot sini,” klaim Supriyanto, Manager Motorsport Yamaha Indonesia.
Tahun ini juga akan menjadi basis pengembangan strategi untuk membawa kembali pembalap Indonesia ke ajang balap tingkat dunia seperti Moto2 dan Moto3. Setidaknya menurutnya Supriyanto, doktrinasi harus mantap dulu baru kemudian aksi. (otosport.co.id)