Sistem SOHC dan DOHC Bisa Sebanding di Kelas Minisport 150 cc

billy - Selasa, 11 Desember 2012 | 08:07 WIB

(billy - )


Pabrikan motor PT Astra Honda Motor (AHM) dan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), memberikan lampu hijau soal kelas baru Minisport 150 cc. Bahkan pada musim mendatang, baik AHM maupun YIMM akan membuka kelas tersebut. Tentunya pada seri-seri gelaran one make race yang mereka punya. “Namun enggak semua trek akan dibuka balapan Minisport 150cc,” ujar Anggono Iriawan selaku manajer safety riding dan motorsport AHM.

Memang bila dibuka pada masing-masing balapan satu merek, tentu enggak ada masalah. Tapi bila kelas Minisport dibuka pada sebuah event balap, akan menemui kendala soal regulasi mesin.

Itu karena Yamaha Vixion yang rencananya akan dipakai YIMM di Yamaha Cup Race, memiliki spesifikasi single overhead camsaft (SOHC) dengan 4 klep. Sementara Honda CB150R yang akhir tahun ini akan resmi diperkenalkan oleh pihak AHM, di dalam kepala silindernya menggunakan teknologi 4 klep dan double overhead camshaft (DOHC).

Sama-sama menggunakan 4 klep, namun yang satu SOHC dan lainnya DOHC. Pastinya ada kelebihan dan kekurangan dari teknologi yang diterapkan pada kepala silinder Vixion maupun CB150R.

Dengan hanya menggunakan noken as tunggal, tipikal mesin Vixion adalah overstroke atau langkah lebih panjang dari diameter piston (bore x stroke Vixion, 57 x 58,7 mm). Mesin seperti ini, biasanya lebih cepat mencapai power tertingginya dan responsif di putaran bawah.

Melihat kontruksinya, CB150R dipastikan menggunakan mesin CBR150R. Dengan menggunakan dua noken as, maka tipikal mesin CB150R adalah overbore atau diameter piston lebih besar dari panjang langkah (bore x stroke CB150R, 63,5 x 47,3mm).

Istilah napas panjang jadi ciri khas mesin-mesin overbore. Dengan masing-masing noken as bertanggung jawab pada sepasang klep (intake dan exhaust), maka beban mesin CB150R lebih berat. “Di balap nasional, mesin-mesin overbore lebih disukai daripada yang overstroke,” kata Haris ‘Mlethis’ Sakti mekanik MBKW2 asal Yogyakarta yang menukangi tim Yamaha Yamapube FDR KYT Trijaya.

Soal berapa besar power yang dihasilkan oleh kedua motor tersebut, ternyata jauh berbeda. Tepatnya CB150R yang pakai DOHC, power maksimumnya 17,51 dk dan Vixion dengan noken as tunggal, power tertingginya 14,88 dk.

Walau memang ada perbedaan 3 dk lebih, namun Tomy Huang beranggapan 2 produk tersebut bisa sejajar saat balapan. “Jumlah klep menentukan power motor. Jadi dengan sama-sama 4 klep, maka 2 produk tersebut bisa sebanding,” jelas petinggi Bintang Racing Team yang markasnya di kawasan Cibinong, Jabar.

Lebih lanjut Tomy bilang, tentunya hal tersebut juga berkitan dengan kelebihan dan kekurangan dari produk-produk tersebut. (otosport.co.id)