Pembalap Motor Tetap Wajib Latihan Fisik, Meski Bulan Puasa

billy - Selasa, 14 Agustus 2012 | 10:52 WIB

(billy - )


Seorang pembalap motor road race maupun motocross wajib dan harus memiliki fisik yang prima. Oleh karenanya mereka selalu rajin latihan, makan yang benar dan istirahat yang cukup. Selain agar bisa menjaga kondisi fisik, hal-hal tersebut juga jadi tameng untuk tidak mudah terkena cidera ringan.

“Dalam 1 kali menu latihan yang dilakukan, mesti bisa membakar 2.500-3.000 kalori,” kata Gandung Darmoko, pelatih fisik pembalap baik road race maupun motocross nasional.



JADWAL BERUBAH
Latihannya sendiri dibagi menjadi 2 bagian, pertama adalah latihan cardiovascular. Latihan ini lebih banyak melibatkan jantung dan pembuluh darah.

Beberapa contoh latihannya seperti lari, jalan cepat, berenang, bersepeda dll. “Porsinya bagi pembalap motor, dalam 1 jam latihan cardiovascular harus bisa membakar lebih dari 700 kalori,” jelas lulusan Universitas Negeri Yogyakarta jurusan olah raga itu.

Berikutnya weight training alias latihan beban. Tentunya dibagian ini, porsi buat pembalap motor berbeda dengan atlet binaraga yang punya tujuan memperbesar otot. “Pada bagian yang satu ini, yang dibutuhkan pembalap motor adalah daya tahan. Oleh karenanya latihannya dengan beban yang tidak terlalu berat, namun jumlah pengulangan atau repetisinya lebih banyak dan satu kali geraknya dilakukan dengan cepat,” tutur Gandung.

Lebih lanjut Gandung menjelaskan, ambil contoh latihan beban otot bagian dada. Untuk menjaga kondisi fisik pembalap, porsi dalam sekali latihannya sebanyak 4 kali dengan jumlah repetisi masing-masing 20 kali.

Bila melihat menu latihan yang kudu dijalani pembalap motor tiap hari, terlihat cukup berat. Bagaimana ketika mereka menjalani puasa seperti saat ini? “Harus tetap latihan dengan porsi standar,” tegas pria yang pernah mendampingi pembalap sekelas Hendriansyah maupun Irwan Ardiansyah.

Gandung sedikit menjelaskan bahwa ketika puasa terjadi perubahan siklus. Biasanya seseorang dapat asupan bahan makanan dari pagi sampai siang, ketika puasa berubah jadi malam sampai menjelang pagi. Demikian halnya soal jadwal istirahat dalam 1 hari.

Walau tetap latihan, kondisi perubahan ini sudah bisa sedikit menurunkan kondisi fisik seorang pembalap motor. Dari hal tersebut memang sudah terlihat jelas, saat melakukan puasa latihan tetap harus dijalankan.

“Porsi latihan tetap, namun jadwalnya saja yang bisa diubah. Misalnya melakukan latihan pada sore hari menjelang berbuka puasa. Atau bisa juga dibagi menjadi 2 kali latihan, yakni pagi dan sore,” terang pria ramah itu.

Jangan sampai terlupakan, ketika dengar bedug tanda berbuka puasa. Usahakan untuk minum atau makan yang manis-manis terlebih dahulu. Pasalnya, itu bisa menambah energi. Baru setelah istirahat sebentar, bisa melakukan latihan lagi.

Selain porsi latihan enggak boleh berkurang, kebutuhan istirahat juga jangan dikurangi. Agar selalu bugar, tubuh harus diistirahatkan minimal 8 jam. Tentunya dengan tidur yang berkualitas, bukan tidur yang sebentar-sebentar terbangun. Walau sama-sama total 8 jam, model tidur yang ke-2 itu malah enggak bikin badan jadi bugar setelah istirahat.  (otosport.co.id)