Bevilacqua adalah boss Althea Racing yang selama musim dingin kemarin menjadi salah satu penentang yang paling keras menyuarakan ketidaksetujuannya tentang penalti bobot pada mesin 2 silinder 1200cc. Hingga balapan WSBK Australia kemarin berakhir ia tetap ngotot menentang kebijakan yang memberatkan kubu Althea Racing yang dipimpinnya saat ini.
Menurut Bevilacqua hal ini tidak adil karena Ducati mendapat penalti dan jelas mengurangi performa motor mereka. Sedangkan rival terkuat (Aprilia) justru menunjukkan kecepatan yang fantastis! Apalagi setelah melihat performa Biaggi yang hampir tidak masuk akal setelah berhasil finish runner up. Padahal sempat tercecer di urutan ke-24 akibat keluar lintasan di tikungan pertama dan masuk gravel.
“Kami mendapat penalti bobot tambahan sebanyak enam kilo. Hal ini menjadi sesuatu yang sulit meski dibela seorang pembalap juara dunia sekaliber Carlos Checa," keluh Bevilacqua.
“Saya merasa kecewa karena Max Biaggi bisa start dari posisi terakhir namun nyatanya bisa finish di urutan kedua,” ujar Bevilacqua yang terlihat khawatir ketika Biaggi nantinya bisa mengalahkan Checa dengan mudah.
Ungkapan Bevilacqua tersebut, tentunya mengarah pada hal yang menuding bahwa Aprilia mengambil keuntungan dari keikutsertaan mereka di kategori CRT (Claiming Rule Team). Tuduhan ini bisa saja benar, mengingat teknologi mesin RSV4 kini juga dikembangkan di MotoGP lewat mesin CRT. Tapi selama tidak menyalahi regulasi bukannya hal itu sah-sah saja dilakukan? Semoga ada informasi yang lebih detail nantinya. (otosport.co.id)