Event Balap Mobil 2 Hari Lebih Menantang

billy - Rabu, 19 Januari 2011 | 10:31 WIB

(billy - )

 
Jakarta - Untuk menyiasati balapan tidak monoton, beberapa pentolan tim mengusulkan balapan kelas GT Car dibuat dua race selama 2 hari. Juga posisi startnya dibalik untuk race kedua khusus untuk pembalap seeded agar juara tidak didominasi pembalap yang sama.

"Pasti akan terjadi pro dan kontra. Itu biasa saja. Tapi menurut saya, sudah saatnya GT Car dilangsungkan 2 race untuk memberi tantangan baru," kata Anton Hudiana, manajer tim Honda Surabaya Center.

10-12 Lap Per Race

Sebenarnya ide ini bukan hal baru. redaksi pernah mengusulkan karena selain lebih fair karena jika pembalap kalah di race 1, bisa berusaha memperbaiki di race 2.

Selain itu agenda balapan di Sentul sudah penuh sesak pada hari Minggu. Sampai ada kelas yang harus dilepas pada pukul 08.00 WIB. Beberapa kelas bahkan urung dilombakan karena menjelang sore hari kerap turun hujan.

"Wah, setuju banget dengan format 2 race itu. Apalagi kalau pakai reverse grid. privateerRata-rata balap turing internasional seperti British Touring Car Championship sudah seperti itu. Akan lebih bagus kalau itu diberlakukan untuk kelas dengan peserta banyak," ujar Fitra Eri yang tahun lalu tidak turun di kelas GT Car.

Alvin Bahar juga menyambut baik. Karena pasti lebih menantang bagi pembalap. "Namun di samping itu juga harus dipikirkan hal lain akibat dari 2 race itu. Karena balapan berlangsung dalam dua hari pasti biayanya juga membengkak. Belum lagi persoalan ban, mengingat regulasi yang ada ban harus baru untuk final," ungkap Alvin.

Mungkin bagi tim-tim besar tidak ada masalah. Tapi bagaimana dengan peserta privateer. Salah satu solusi untuk mengurangi cost misalnya dengan memperpendek lap. Kalau selama ini dengan balapanm satu race dengan 18 lap, mungkin dengan 2 race masing-masing dengan 10-12 lap.

"Prinsipnya, ini ide menarik. Tapi biar pelaksanaannya mantap, sebaiknya para pembalap dan manajer tim bertemu untuk membicarakan masalah detil," lanjut andalan Honda Racing itu.

Juga harus ditentukan sebaiknya berapa pembalap yang masuk kelompok untuk dilakukan start dibalik (reverse). Pasalnya, jumlah pembalap seeded sangat terbatas. Bisa hanya 5, 6 atau 8 tergantung pada komposisi pembalap seeded untuk musim balap 2011. Juga perlu dipikirkan apakah kualifikasi tetap hari Sabtu atau harus maju Jumat mengingat pada sesi kualifikasi Sabtu juga padat diikuti beberapa kelas.

Tin Ko Hui, manajer tim Honda Jakarta Center Petronas sependapat jika konsep itu akan menambah biaya. "Masalahnya sekarang, bagaimana regulasi menyangkut teknis yang akan digunakan untuk musim balap tahun ini. Itu dulu yang utama. Kalau sudah tahu itu, kan kami bisa segera melakukan develop. Apalagi kalau ada perubahan regulasi, menyangkut mesin, ban, bahan bakar maka semua akan dilakukan perubahan.Termasuk kalau misalnya balapan dipangkas menjadi 10-12 lap per racenya," ujar Ko Hui.

Deva, yang mewakili privateer mengaku agak keberatan dengan ide 2 race. Alasannya, "Atmosfer balapnya rada kurang kalau dibuat race Sabtu. Lagi pula costnya pasti nambah. Kalau tujuannya biar lebih menarikmending diadakan sistem pit stop dan lap ditambah. Jadi ada sesuatu yang baru buat pembalap, kru dan penonton," kata pembalap tim Sagung Firna Motorsport ini.

Rio Sarwono yang mewakili manajemen Sirkuit Sentul mengaku siap untuk menggelar balapan 2 race. Yang masih dipertimbangkan adalah kelas apa saja yang akan memakai konsep itu.

"Kalau hanya GT Car katakanlah untuk pilot project, saya kira tidak perlu kualifikasi hari Jumat. Namun kalau ada kelas yang lain, kualifikasi mesti Jumat. Sekarang saja Sabtu sudah penuh untuk kualifikasi mengingat kalau sore turun hujan di Sentul," kata Rio yang sekarang menangani operasional sirkuit.

Ditambahkan mantan ketua pengprov IMI DKI ini, pada prinsipnya Sentul setuju saja karena ide ini membuat balapan lebih menarik. "Tinggal ngatur schedulenya saja yang rapi. Satu lagi, masalah cost tambahan juga harus dipikirkan semua tim," tambahnya lagi. (otosport.otomotifnet.com)