Reli Dakar Versi Indonesia

Editor - Kamis, 28 Oktober 2010 | 10:56 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Penggemar jip tak lama lagi akan disuguhkan event yang cukup menarik bertajuk Savero Komodo Off-road Championship akan digelar pada (29-31/10) di Jatiluhur, Jabar. Event yang dijadikan satu dengan acara soft launching ban GT Radial Savero Komodo ini akan melalui 4 daerah sekaligus. Secara lomba, tak beda dengan reli, hanya kendaraan saja yang membedakan antara keduanya.

Aturan lomba mengadopsi pada cross country 4x4 rally. Salah satu event dunia yang masuk dalam kategori cross country 4x4 rally yakni reli Dakar. Jika dalam reli Dakar melintas beberapa negara, dalam event hasil kerjasama antara GT Radial dengan Puspita Off-road ini melintas 4 daerah ternama di Jawa Barat, Purwakarta, Jatiluhur, Karawang dan Cianjur. "Tapi tidak melalui kota, kita bermain di kabupatennya," seru Moko Karsono, ketua panitia yang juga pimpinan Puspita Off-road.

Total jarak yang harus ditempuh peserta yakni berkisar 170 kilometer, dengan jarak per special stage (SS) sekitar 7-8 kilometer dan jarak turing paling jauh 60 kilometer. "Dalam 1 hari peserta akan menjalani sebanyak 2 SS, pagi dan malam," tambahnya.

Peserta akan start Jumat malam di kawasan Water World, Jatiluhur. Pada malam itu juga akan bermain di kawasan Purwakarta, Karawang dan Cianjur. Bisa dibayangkan tenaga peserta akan diperas sejak hari pertama lomba. Sedangkan pada Sabtu, kembali bermain di daerah Jatiluhur. "Kali ini lebih mendekati kota. Memudahkan peserta untuk mencari konsumsi atau perbaikan. Penonton juga dapat terhibur," seru pria ramah ini.

Kemudian pada Minggu, masih dikawasan Jatiluhur namun lokasinya pindah ke Ubrug. Untuk mencapai daerah tersebut, peserta harus turing dulu sejauh 20 km dari lokasi Sabtu malam. Di kawasan Ubrug akan dimainkan Super SS. Tujuannya untuk menunjukkan keandalan ban Savero Komodo karena trek yang dipersiapkan tanah basah nan lengket.

Meski format lomba layaknya reli, namun ada beberapa aturan reli yang tak diterapkan secara penuh. Jika di reli ada time control (TC) memasuki dan keluar service area, di event ini tak diberlakukan. Demikian juga dengan parc ferme pada malam hari. "Pertimbangannya supaya peserta mengerti dan kenal dulu dengan aturan reli. Jika sudah mengetahui baru diterapkan secara penuh," ucap Jeffrey JP yang ditunjuk sebagai pimpinan perlombaan.

Jika aturan lomba seperti reli, tapi pembagian kelas layaknya speed off-road. Ada T1, T2, T3 dan Open. Kelas T1 bagi mobil-mobil dengan kapasitas mesin maksimal 1.000 cc. Sedang T2.1 diperuntukan bagi mobil dengan mesin 1.001-2.500 cc, T2.2 untuk mesin 2.501-4.500. Di atas ketentuan tersebut masuk kategori T3.

Ketentuan lain T3 yakni mobil yang telah diproduksi massal dengan jumlah minimal 1.000 unit. Sedang bagi mobil-mobil full tubular yang bisa berganti baju pakai apa saja, masuk dalam kategori open. Contoh, mobil Nissan Navara milik bengkel KSNusa akan digolongkan pada kelas T3, sedang mobil Ford Ranger milik Rio Teguh atau VW Touareg punya Ido Sudrajat masuk kategori open.

Event ini menerapkan aturan one make tire, Savero Komodo tersebut. "Sudah beberapa kali coba. Kembangnya yang kasar dan nyaris menjangkau dinding ban jadi keunggulannya baik di basah dan kering," seru Rio Teguh dari GT Radial Off-road Team.

Untuk bisa menjadi peserta diharuskan setor dana Rp 4 juta, termasuk ban Savero Komodo dengan ukuran 31x10,5 sebanyak 4 buah seharga Rp 800 ribu/unit.