10 Istilah Populer Drifting

Editor - Jumat, 14 Mei 2010 | 09:33 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Tahun 2010 ini bisa dibilang tahun jayanya drifting di tanah air. Saat ini bukan hanya pehobi otomotif saja yang berpaling ke drifting, namun masyarakat awam pun mulai menaruh minat di olahraga bermotor asal Jepang ini. Indra Jaya, karyawan sebuah bank nasional sebelumnya tak pernah menonton balapan, sekarang makin sering datang ke Kemayoran. Bukan untuk beli parts-nya, tapi menyaksikan aksi drifter di event drifting nasional.

Bisa jadi sebagian penonton yang hadir di gelaran drifting merupakan masyarakat awam yang memang antusias. Namun rasa keingintahuan yang berlebih membuat mereka tidak hanya sekadar menonton, tetapi ingin tahu lebih detail soal drifting termasuk teknik maupun istilah yang kerap digunakan dan dibicarakan di kalangan drifter maupun komunitas drift.

Salah satunya tsuiso batlle. “Tsuiso battle adalah jantungnya drifting,” Hadaris Samulia, pembalap yang kini konsisten di drifting dengan Nissan 200 SX-nya.

Nah, biar lebih gaul enggak ada salahnya memahami 10 istilah yang ada di dunia drifting Tanah Air maupun dunia.


Understeer

E-Braking

Oversteer

TAUGE DRIFTING

UNDERSTEER
Yang paling dihindari oleh para drifter. Pasalnya roda depan kehilangan traksi akibat kecepatan terlalu tinggi saat memasuki tikungan. Efeknya bodi belakang mobil tidak bergeser.

CLUTCH KICK
Bahasa kerennya tendang kopling agar mobil tetap melintir, sementara pedal gas tetap dijaga di putaran tinggi.

Selain itu, fungsinya untuk menjaga penyaluran tenaga ke roda agar tetap stabil. Efeknya saat kecepatan sudah tinggi, menggeser bodi mobil jadi maksimal. Lebih cocok diterapkan untuk trek model U.

E-BRAKING / HAND BRAKING / SIDE BRAKING
Merupakan teknik permainan rem tangan saat ngedrift. Efeknya, roda belakang akan ‘mengunci’ dan hilang traksi. Teknik seperti ini akan membuat mobil mudah oversteer sehingga memudahkan drifter mengendalikan gerakan bodi mobil.

OVERSTEER
Biasanya terjadi di mobil penggerak roda belakang yang kehilangan traksi sehingga bodi bergeser ketika menikung. Sangat diperlukan untuk drifting.


Tsuiso battle (tandem)

Power slide

Cliping point

LSD

TAUGE DRIFTING
Trek drifting di pegunungan, disinyalir merupakan asal muasal drifting. Seperti yang dikisahkan di film Initial-D yang bercerita tentang drifting di salah satu area pegunungan di Jepang.

Konon sampai sekarang masih banyak drifter liar di Jepang yang kerap beraksi disana untuk membuktikan diri.

TSUISO BATTLE (TANDEM)
Ini merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu dan paling seru serta menarik.

Karena dua drifter dilepas berbarengan di satu trek untuk beradu aksi dan keindahan ngedrift. Dilakukan mulai babak tiga puluh dua besar sampai final.

POWER SLIDE
Rekomendasi bagi pemula yang tenaga mobilnya nge-pas. Ketika masuk tikungan dan pindah gigi, pedal gas diinjak dalam-dalam untuk dapat ekstra tenaga sehingga mobil mengalami oversteer. Roda tidak berbelok tapi bodi bergeser


Demon chamber

CLIPPING POINT
Titik di mana drifter harus mendekatkan bagian mobilnya (depan atau belakang). Semakin dekat, makin bagus dan perolehan poin pun semakin besar.

LSD

Singkatan dari Limited Slip Differential, peranti tambahan penting pada kendaraan drifting. Fungsinya untuk mengunci agar tenaga yang tersalurkan ke roda belakang tetap terjaga agar drifting tetap maksimal.

DEMON CHAMBER
Setingan suspensi camber negatif ekstrim di roda depan agar tidak bergeser saat nge-drift. Karena roda depan merupakan tumpuan grip agar laju tetap terkendali.

Penulis/Foto: Anto / Reza