Nicolas Petit menawarkan sesuatu buat bikers yang bosan melihat tampilan Ducati Desmosedici miliknya. Ya, selama ini masuk ke garasi, hanya melihat Desmosedici yang begitu-begitu saja.
Maka itu desainer asal Perancis yang ambil kuliah di jurusan Desain Transportasi ini coba tawarkan Desmosedici tiga roda. Mungkin, bisa dibilang kalau modelnya hampir mirip dengan pacuan Can-Am Spyder atau Piaggio MP3.
Tetapi, pintarnya Nicolas yang baru berusia 25 tahun ini, 3-Wheels Desmosedici tak melepaskan aura superbike gahar yang jadi khas Ducati. Makanya jika dilihat dari sisi samping pun, tak ubahnya Ducati Street Fighter macam Monster.
Lengan ayun pun memakai model pro arm alias lengan ayun tunggal. Selain memberikan kesan sporty, kharisma pacuan sangar pun tercipta. Sedang buat bagian depan, mengadopsi dua peredam kejut layaknya kinerja per di Can-Am atau MP3. Tak ubahnya sok belakang, sok depan juga didukung dari Ohlins.
Menambah kesan sangar dari superbike Italia, saluran buang atau ujung knalpot berada di moncong bodi belakang. Bentuknya dibuat kotak dengan ujung sedikit melancip ikuti kontur bodi. Tak seperti GP-12 yang membulat.
Mantap! (motorplus-online.com)
Maka itu desainer asal Perancis yang ambil kuliah di jurusan Desain Transportasi ini coba tawarkan Desmosedici tiga roda. Mungkin, bisa dibilang kalau modelnya hampir mirip dengan pacuan Can-Am Spyder atau Piaggio MP3.
Tetapi, pintarnya Nicolas yang baru berusia 25 tahun ini, 3-Wheels Desmosedici tak melepaskan aura superbike gahar yang jadi khas Ducati. Makanya jika dilihat dari sisi samping pun, tak ubahnya Ducati Street Fighter macam Monster.
Menambah kesan sangar dari superbike Italia, saluran buang atau ujung knalpot berada di moncong bodi belakang. Bentuknya dibuat kotak dengan ujung sedikit melancip ikuti kontur bodi. Tak seperti GP-12 yang membulat.
Mantap! (motorplus-online.com)