Idling Stop System, Sangat Mungkin Diaplikasi Pada Vario Techno 125

Dimas Pradopo - Jumat, 27 Juli 2012 | 15:38 WIB

Idling Stop System, Sangat Mungkin Diaplikasi Pada Vario Techno 125 (Dimas Pradopo - )

Honda Click 125i atau kembaran Vario Techno 125 PGM-FI sudah dilengkapi dengan fitur idling stop system (ISS). Eh, kabarnya fitur yang sama juga akan dijejalkan pada Vario Techno 125 PGM-FI versi Indonesia. Bener nih?

Dengan ISS, mesin bisa otomatis mati dalam keadaan langsam, tapi bisa nyala kembali hanya dengan memutar selongsong gas. Fitur ini berguna untuk menghemat bahan bakar seperti ketika berhenti di lampu merah. Enggak perlu repot putar kunci kontak atau pencet tombol starter!

"Fitur yang sangat mungkin untuk diaplikasikan pada Vario Techno 125," ungkap salah seorang narasumber PT Astra Honda Motor (AHM). "Tinggal menambahkan beberapa hardware dan mengganti ECM (electronic control module)," beber pria ramah yang enggan disebutkan namanya.

Hardware yang dimaksud adalah sensor di bawah jok yang membaca adanya pengendara di atas motor. Ketika motor langsam tanpa pengendara maka mesin tidak akan mati bila dibiarkan lama. Komponen lain yang harus ditambahkan adalah saklar di setang untuk mengaktifkan fitur ISS ini dan indikator di panel speedometer. Selain itu yang harus diubah adalah ECM dengan module baru mendukung kerja ISS.

Sedang komponen wajib lainnya seperti ACG starter sudah ada. ACG adalah perangkat starter yang sekaligus menjadi altenator ini sudah diadopsi juga pada Honda PCX 150. Dengan teknologi ini mesin bisa dengan lebih mudah menyala tanpa meninggalkan getaran atau suara berisik.

Selain itu pada Vario Techno 125 juga sudah mengadopsi dekompresi serta swing back di kruk as-nya. Dekompresi berfungsi untuk mengurangi saat awal melakukan starter agar proses menghidupkan mesin jadi lebih ringan. Sedang swing back adalah posisi kruk as yang berputar ke arah berlawanan sebelum starter diaktifkan. Gunanya untuk memberikan kesempatan pada piston mengambil ancang-ancang, agar lebih mudah dihidupkan dengan daya lebih kecil. 
 
"Paling bedanya enggak sampai Rp 1 juta bila dibandingkan dengan versi non ISS," ungkap sang narasumber. Ya sudah, tinggal nunggu launching-nya! "Nanti ya, sabar dulu," katanya sembari menutup pembicaraan.