Deteksi Sumber Bunyi Berisik Dalam Mesin

Editor - Rabu, 3 November 2010 | 07:54 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Aldi benar-benar dibuat bingung dengan masalah yang belakangan muncul pada Honda Supra X125 2007 kesayangannya. Di mesin motornya itu belakangan ini muncul suara tik..tik..tik. Yang jelas bukan bunyi hujan lo, hehehe...

"Suara mengganggu itu terjadi saat putaran rendah. Begitu putaran mesin agak kencang, bunyi itu hilang,” tutur warga Bintaro, Jaksel ini.

Yang bikin ia makin bingung, permasalahan tersebut sudah coba ia periksakan ke bengkel langganan dekat rumahnya. Namun sang mekanik bengkel mengatakan kalau tidak ada kendala apa-apa pada mesin motornya tersebut.

“Kata mekaniknya itu hal yang wajar. Padahal sebelumnya gak ada bunyi ini sama sekali lo. Saya yakin pasti ada komponen yang bermasalah. Gimana ya cara mendeteksi sumber bunyi itu berasal dari komponen mana di mesin?” tanya Aldi pada OTOMOTIF via surat elektronik. Yuu, kita coba tanyakan kepada ahlinya! 


Gbr 1

Gbr 2

Gbr 3

Gbr 4

Menurut Endro Sutarno, technical service training insturctor PT Astra Honda Motor (AHM), ada 2 cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi sumber suara yang dianggap menggangu. Sebagai langkah awal mendiagnosa kemungkinan terjadinya kerusakan pada komponen di dalam mesin.

Pertama, “Bisa menggunakan stetoskop kayak yang biasa digunakan dokter memeriksa pasiennya. Tapi alat yang dimaksud khusus buat deteksi bunyi-bunyi aneh di mesin. Ada kok, dijual di pasaran,” bilang Endro beberapa waktu lalu.

Yup, mechanic’s stethoscope (gbr.1) alias stetoskop mekanik tersebut bisa dijumpai di toko-toko perkakas. Harganya gak begitu mahal kok, mulai Rp 20 ribuan hingga ratusan ribu juga ada. Misal produk Magic Star, Sanmora dan sebagainya.

Cara menggunakannya ya mirip seperti yang dipraktikkan oleh dokter ketika menganalisa penyakit pada pasiennya. Ujung stetoskop yang berfungsi menyerap suara di tempelkan pada bagian mesin yang dicurigai ada suara aneh, sementara kedua ujung buat mendengarkan suara dipasang ke telinga. 

Namun kalau susah mendapatkan alat itu, kata Endro ada cara konvensional yang bisa diterapkan. “Yakni memanfaatkan batang besi yang agak panjang atau obeng yang kedua ujungnya terbuat dari logam (gbr.2),” tukasnya.

Menggunakannya begini. Salah satu ujung besi ditempelkan ke bagian mesin yang dicurigai ada bunyi-bunyi aneh (gbr.3). sedang ujung satunya lagi digenggam pakai tangan, lalu ditempelkan ke salah satu telinga kita (gbr.4).

Oh iya, untuk mencari sumber suara di bagian mesin sebelah mana secara tepat dan akurat, tentunya ujung alat yang digunakan buat menyerap suara, baik itu pakai stetoskop maupun batang besi, mesti kita geser-geser sedikit demi sedikit pada permukaan mesin (mesin dalam kondisi hidup).

“Sampai ter dengar suara yang paling keras di telinga, kemungkinan besar di situ lah sumber suara mengganggunnya,” terang Endro. Namun tentunya untuk bisa menganalisa keanehan yang terjadi, dibutuhkan pengetahuan yang cukup soal mesin. Minimal mengetahui letak komponen di dalam mesin.


Penulis/Foto: DiC / Salim