OTOMOTIFNET - Kendati punya slogan ‘Semakin Tak Tertandingi’, ada saja penunggang Xeon yang kurang puas dengan mesin bawaan. Mesti diakui, pada putaran rendah sampai menengah akselerasi skutik 125 cc ini tergolong cepat. Tepatnya hanya sampai 80 km/jam, setelah itu akan merangkak pelan hingga 105 km/jam.
Halfiadi, salah satu penunggang Xeon yang merasakan hal itu. Makanya langkah modifikasi pun dilakukan. Kebetulan pria yang biasa disapa Fedi ini, juga pemilik bengkel TZT Speed Shop (TSS), di Jl. RS Fatmawati No. 04A, Pondok Labu, Jaksel.
Ubahan yang dilakukan pada motor yang terbilang baru ini cukup ekstrem, tentu hasilnya memuaskan. Diukur di atas dynamometer Sportdevices milik PT Global Motorindo di kawasan Galur, Senen, Jakpus terbaca tenaga mencapai 12,8 dk/5.188 rpm. Sedang pada kondisi standar tercatat 8,2 dk/8.021 rpm. Sayang torsi saat standar tak tercatat, setelah di-upgrade mencapai 18,11 Nm/4.500 rpm.
Artinya ada kenaikan tenaga sebesar 4,6 dk. Grafik tenaga pun penurunannya bertahap, beda dengan standar yang setelah 8.000 rpm turun drastis. Makanya setelah di-upgrade, 80 km/jam ke atas naik terus dengan cepat.
Mau tahu ubahan yang memerlukan waktu sekitar 1 minggu ini? Simak terus! Oh iya, ini sekaligus menjawab pertanyaan dari rekan Mr. Testo, baik lewat email (mr.testo10@gmail.com) atau facebook (Tester Otomotif).
Yamaha
Yamaha Xeon generasi pertama
Pen Stroker 2 mm, biar langkah piston jadi 61,9 mm |
Yamaha
Yamaha Xeon generasi pertama
Noken as dibentuk ulang di Ahon |
Yamaha
Yamaha Xeon generasi pertama
Piston V-Ixion mengantikan bawaan motor |
Silinder Blok
Salah satu cara memperbesar tenaga, dengan membengkakkan isi silinder. Tentunya langkah bore-up jadi pilihan. Piston bawaan berdiameter 52,4 mm digusur milik V-Ixion 57 mm. “Kebetulan pennya sama 14 mm, juga jenis forged piston,” terang Ivo Samudra, kepala mekanik bengkel TSS.
Piston baru tak dibiarkan apa adanya, bagian bibir mesti dibubut 0,8 mm agar permukaan rata dan enggak membentur kepala silinder. Pemasangan piston V-Ixion ini, mesti mengorbankan liner bawaan yang berlapis DiASil, karena mengalah pada liner baru yang bediameter luar sekitar 60 mm.
Kruk As
Tak puas hanya membore-up, stroke-up pun dilakukan. Tapi tak terlalu banyak, hanya naik 4 mm (jadi 61,9 mm). Caranya cukup mengandalkan pen stroker 2 mm, “Pakai keluaran LHK untuk Mio, kebetulan sama,” lanjut Ivo. Dengan kombinasi piston 57 mm, isi silindernya jadi 157,9 cc.
Kepala Silinder
Memperlancar aliran masuk dan buang, inlet dan exhaust kepala silinder di-porting & polish. “Tak terlalu banyak, hanya sekitar 1 mm,” papar mekanik asli Surabaya ini.
Noken As
Biar pasokan campuran bahan bakar dan udara ke ruang bakar mencukupi, serta timing-nya tepat, noken as bawaan motor dimodif. “Lift dan durasi meningkat,” ujar Ivo singkat.
Sayang berapa tepatnya tak diketahui, secara jujur calon bapak ini bilang jika pengerjaan diserahkan pada Ahon, salah satu mekanik terbaik dalam membuat kem.
Knalpot
Pembuangan diperlancar dengan mengubah saluran gas buang ini. “Ganti lehernya dengan pipa lebih besar,” terang Ivo. Standarnya punya diameter 20 mm, sedang pipa baru 26 mm. Dengan diameter besar, pada putaran atas tak lagi lelet, karena aliran lancar.
Sekarang semakin tak tertandingi, deh…!
Part dan jasa | |||
Piston V-ixion kit | 250.000 | ||
Ganti boring | 200.000 | ||
Pen stroker+pasang | 350.000 | ||
Bubut noken as | 250.000 | ||
Ganti leher knalpot | 150.000 | ||
Jasa | 250.000 | ||
Total | 1.450.000 | ||
Data performa | |||
standar | Upgrade | Kenaikan | |
Tenaga | 8,2 dk / 8.021 rpm | 12,8 dk / 5.188 rpm | 4,6 dk |
TZT Speed Shop | 021-91987877 |
Penulis/Foto: Aant / Aant