OTOMOTIFNET - Skywave, emang dianggap pemiliknya punya karakter akselerasi cukup responsif. “Tapi cenderung di putaran menengah ke atas. Bawahnya masih kurang cepat,” kata Kurniadi Sulistyomo, anggota pengurus Skywave Owner Club (SOC) Jakarta .
Makanya wajar bila ia dan rekan-rekan coba mengoprek sistem di motor guna memperbaiki kekurangan yang mereka rasakan itu. Salah satunya menukar karburator standar yang menganut jenis skinner union (SU) alias vakum pakai tipe skep langsung atau velocity monoblock (VM).
Aplikasi Karburator PE28 di Skywave, Bisa Asal Pakai Karet Intake Skydrive
Gbr 1 | Aplikasi Karburator PE28 di Skywave, Bisa Asal Pakai Karet Intake Skydrive
Gbr 2 |
Aplikasi Karburator PE28 di Skywave, Bisa Asal Pakai Karet Intake Skydrive
Gbr 3 | Aplikasi Karburator PE28 di Skywave, Bisa Asal Pakai Karet Intake Skydrive
Gbr 4 |
“Ada 3 macam karbu bisa diaplikasi; Mikuni VM26 (Yamaha punya RX-King), Keihin PE24 dan PE28,“ terang Kurniadi. Ketiganya mudah ditemui di pasaran dan harga relatif terjangkau, sekitar Rp 400 – 550 ribu. Ditambah ketersediaan spuyernya (pilot jet/main jet) juga cukup banyak.
Kecuali VM26. Berdasarkan pengalaman Kurniadi dan rekan-rekan, pemakaian karbu Mikuni VM26 selain agak susah nyetting-nya, “Spuyer juga mulai agak sulit dicari sejak R-King stop produksi,” tukasnya. Paling mudah, lanjut Kurniadi, yakni Keihin PE (venturi 24 atau 28 mm). Tapi kebanyakan milih pake PE28 (gbr.1).
“Hanya saja kalau pakai PE28, di Skywave karet intake-nya (gbr.2) suka ‘kalah’. cepat sobek. Sebab dengan venturi lebih gede 2 mm dari standar (26 mm), otomatis saat karbu dipaksa masuk, karet intake jadi sesak. Apalagi jika anut open filter atau filter racing, karbu jadi ngondoy (ngegantung) yang bikin karet intake ketarik. Mana gak dijual terpisah dan harga satu set berikut intake mencapai Rp 200 ribuan,” terangnya.
Tapi mereka cerdas. Setelah konsultasi dengan beberapa mekanik kepercayaan dan riset, akhirnya nemu solusi murah meriah. “Bisa pakai karet intake-nya Skydrive (gbr.3). Part ini di dealer resmi dijual terpisah dengan harga cukup murah sekitar Rp 35 ribu,” tukas pria berdomisili di Kebon Jeruk, Jakbar ini.
Cara aplikasinya ke intake Skywave begini. “Karet intake bawaan Skywave dipapas habis dulu. Lalu ujung intake (gbr.4) dipangkas sedikit di tukang bubut menyesuaikan diameter dalam karet intake Skydrive. Biaya pengerjaan sekitar Rp 30 ribuan. Beres deh, karet Skydrive bisa langsung dipasang dan dikencangkan pakai kleman karbu.
Oh iya, menurut Kurniadi jika mau adopsi karbu PE, sudah pasti kabel gas standar kudu disesuaikan ujungnya agar bisa tersangkut dengan baik dan pas di skep karbu PE. Selain itu, bila tetap ingin andalkan filter karbu bawan motor, karet manifold penghubungnya diganti sesuai besaran diameter moncong karbu PE.
“Untuk jetting spuyer (PJ/MJ) PE28 yang pas jika mesin masih standar abis, tergantung kondisi mesin plus settingan yang diterapkan,” urai Kurniadi. Misal jika pakai filter udara aftermarket, range ukuran PJ yang bisa dipakai sekitar 38 dan 40. Sedang MJ-nya mulai ukuran 100, 102 dan 105.
Lalu bila menerapkan open filter, ukuran PJ-nya sekitar 42 dan 45, sedang MJ-nya mulai 108, 110 dan 112. “Sementara kalau mesin sudah dikorek atau bore-up/stroke-up, sudah pasti kebutuhan spuyernya akan berbeda,” tutupnya.
Penulis/Foto: DiC / Salim, Tigor, @Andryans