Pilihan CDI Untuk Skutik Suzuki

Editor - Senin, 27 September 2010 | 15:26 WIB

Pilihan CDI Untuk Skutik Suzuki (Editor - )

OTOMOTIFNET - Fitur plug ‘n play (PNP) memang jadi favorit saat ini. Bagaimana tidak menarik, sebab seolah tinggal pasang, performa pun langsung terasa berbeda. Berbagai peranti PNP di pasaran, termasuk di sektor pengapian, yaitu CDI.

Layaknya ‘bos’ untuk memerintahkan perangkat pengapian di mesin, CDI memberi tugas bagi koil dan busi untuk memercikkan bunga api ruang bakar. Maklum saja, CDI memang mengatur waktu pengapian juga.

Dari beberapa CDI yang sudah pernah dicoba, memang ada peningkatan tenaga yang dihasilkan, ini merupakan efek dari waktu pengapian yang bisa dimajukan beberapa derajat dibandingkan standarnya. Dengan berubahnya waktu pengapian, kurva powerband pun berubah.

Misal putaran tengah dan atas kurvanya meningkat, dibanding CDI standar yang memang menghasilkan kurva pengapian dengan bentuk ‘rata’ alias peningkatannya tidak terlalu melonjak di putaran mesin tertentu.

Dari beberapa CDI, ada yang menampilkan fitur programmable dan fixed. Programmable, memungkinkan mekanik ‘memainkan’ waktu pengapian yang diinginkan. Seperti pada BRT i-Max. “Bisa diatur dalam 24 step,” tutur Elly dari PT Trimentari Niaga, salah satu pemasar CDI BRT

Adanya setelan ini, tiap beberapa putaran mesin kurva pengapiannya bisa diatur. Memang, aplikasi ini sangat berguna ketika tunggangan dipakai pada ajang balap, yang mementingkan power pada tiap putaran tertentu.

Apalagi, ketika menemukan lintasan yang berbeda karakternya. “Misal ketika beradu cepat di ‘Sentul kecil’ yang tikungannya tajam dengan jalur lurus tak terlalu panjang, diperlukan settingan berbeda dibanding sirkuit lain dengan karakter berbeda,” terang Aldhie dari BRS, yang juga tergabung dalam Skywave Owner Club.

Tetapi ada juga CDI yang fixed alias tidak bisa diubah-ubah waktu pengapiannya. “Seperti Varro atau Andrion XP,” ungkap Aldhie. Ia sendiri menggunakan Andrion XP 6 Power untuk tunggangannya. Seperti beberapa anggota SOC yang sudah ditanganinya.

“CDI Andrion XP yang gue pakai, sempat diset sesuai dengan mesin yang gue modif,” terangnya. Maklum saja, ia pernah berhubungan langsung dengan pembuatnya saat meriset CDI untuk skutik Suzuki ini. Begitu pun ketika kondisi standar, tentu risetnya dilakukan juga. Maklum, ada pula pengguna yang ingin memakai CDI aftermarket ini tanpa melakukan modifikasi lainnya.

Selain Andrion dan Varro, BRT juga membuat CDI fixed alias dengan kurva tetap, yaitu hyperband. Ada juga yang menyediakan fitur 2 kurva, yaitu BRT dualband. “BRT hyperband dijual Rp 410 ribu, lantas dualband 460 ribu, sedangkan I-max Rp 1,1 juta, tutur bagian marketing BRT itu.

Sementara Andrion XP dijual beragam. “Ada yang power 2, 4 dan 6 seperti yang gue pakai (power 6),” tutur Aldhie. “Harganya berkisar Rp 750 ribu hingga Rp 1,45 juta,” jelasnya kemudian. Sementara Varro di pasaran berkisar antara Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu.

Jadi, untuk menaikkan tenaga dan kurva pengapian dengan instan, tinggal mencari CDI PNP ini saja. Teknologi memang memudahkan dan menyenangkan, bukan?

Penulis/Foto: Ben / Banar, Aant