Gbr 1 |
OTOMOTIFNET - Pagi pergi menunggangi motor kesayangan, eh pulang hanya membawa helm sembari berjalan kaki. Wah, tentu sebuah bayangan suram jika tunggangan digondol si panjang tangan alias maling. Siapa pun tidak ingin mengalami kejadian seperti itu, bukan?
Seperti hal yang diderita Reza, pemilik Satria FU 2007, sudah benar-benar merasa aman parkir di dalam pekarangan rumah yang dipagar, eh motor yang sudah diport polishing itu pun raib digondol maling. “Padahal, ada motor lain di bagian lebih dekat pagarnya,” ujar lelaki berambut gondrong itu.
Tentu hal ini pun membuat orang jadi berpikir, perlu ada cara yang bisa mencegah maling ketiban rejeki tak halal itu. Banyak cara dilakukan, termasuk dengan memilih menggunakan alarm bikinan Lukas ini. Dipatok harga cukup murah, hanya ditebus Rp 60 ribu.
Meski murah, tak berarti alarm ini ‘kacangan’, sebab sistemnya sudah cukup terintegrasi dengan komponen standar di motor. Malah aktivasinya menggunakan sistem tombol sentuh saja. Canggih bukan?
Gbr 2 | Gbr 3 |
Gbr 4 | Gbr 5 |
Alarm ini terbagi dalam beberapa komponen. Yaitu modul, berupa kotak dengan beberapa kabel yang nanti dihubungkan ke bagian kelistrikan, lantas tombol sentuhnya (gbr.1). Tombol ini ditempatkan sesuai keinginan, bisa saja di bawah panel lampu di setang, misalnya.
Tempat lain pun bisa saja, asal mudah dijamah dan lokasinya hanya diketahui oleh pemilik.
Sekarang bagaimana sih cara kerjanya? Modul ini merupakan otak dari alarm ini, ketika pertama kali motor dinyalakan dengan memutar kunci kontak, lalu modul akan menunggu beberapa detik agar tombol sentuh diaktifkan.
Jika tidak, maka alarm akan terus aktif dengan mencegah mesin dinyalakan dengan memutus arus dari kunci kontak dan sistem kelistrikan motor. Begitu pun ketika dimatikan, saat kunci kontak pada posisi off, maka otomatis alarm akan aktif.
Memasangnya, pastikan letak modul di tempat yang aman. Kemudian, sambungkan kabel-kabelnya. Ada empat kabel, kabel merah, hitam, putih, hijau.
Sambungkan kabel hijau pada ground alias bodi motor (gbr.2). Kemudian, kabel hitam dihubungkan pada positif di kunci kontak (gbr.3). Ada dua kabel pada soket ini. Jika diuji menggunakan test pen, pilih kabel yang lampu test pen akan mati saat kunci kontak pada posisi Off.
Lainnya kabel berwarna merah, dihubungkan pada positif aki (gbr.4), sementara kabel putih, disambukan pada koil (gbr.5). Nah, agar posisi modul aman, letakkan juga pada tempat yang aman dari guncangan, misal diikat pada frame tengah, jika pada motor bebek, atau di balik tangki pada tipe sport.
Cukup mudah dan murah, tunggangan pun lebih aman.
Kontak Lukas : 021-68654802
Penulis/Foto: Ben / Johan