|
OTOMOTIFNET - Dua puluh empat ribu kilometer, jadi patokan PT Astra Honda Motor (AHM) untuk ganti belt Honda Vario. Walau bukan harga mati, namun bila enggak diperhatikan bisa fatal akibatnya.
"Part itu dikhawatirkan bisa putus. Apalagi pemakaiannya sudah melebihi 30 ribu km," terang Syafrudin, kepala mekanik AHASS Clara Motor, di Kebon Jeruk, Jakbar.
Hal senada juga diungkapkan oleh Hasan Basri dari bengkel motor umum Hasan Motor. Mekanik yang workshopnya di Kelapa Dua, Jakbar ini menambahkan, bila terjadi belt putus saat Vario dipacu pada kecepatan tinggi, bisa bikin driven pulley-nya bermasalah (gbr.1). "Kejadian ini menimpa salah satu konsumen saya yang kebetulan juga membesut Vario," ujarnya.
Langsung mengganti belt baru dan pasang, ternyata tidak memperkecil masalah yang terjadi pada puli sekunder. Malah kalau diteruskan, rentetan kerusakan akan semakin banyak. Mau tahu apa saja yang bisa rusak? Yuk, kita lihat di bagian driven pulley Vario.
Bunyi berisik akan jadi pertanda bagian ini bermasalah. Pasalnya dudukan movable driven face (MDF) sudah oblak (gbr.2). Dari masalah paling awal ini, merembet ke jalur pin yang ada di MDF (gbr.3). "Pergerakan MDF yang tidak stabil lagi, lama-lama akan membuat jalur tersebut melebar," kata Hasan yang juga bilang hal ini bisa juga terjadi pada semua skutik.
Langsung mengganti belt baru dan pasang, ternyata tidak memperkecil masalah yang terjadi pada puli sekunder. Malah kalau diteruskan, rentetan kerusakan akan semakin banyak. Mau tahu apa saja yang bisa rusak? Yuk, kita lihat di bagian driven pulley Vario.
Gbr 1 | Gbr 2 |
Gbr 3 | Gbr 4 |
Bunyi berisik akan jadi pertanda bagian ini bermasalah. Pasalnya dudukan movable driven face (MDF) sudah oblak (gbr.2). Dari masalah paling awal ini, merembet ke jalur pin yang ada di MDF (gbr.3). "Pergerakan MDF yang tidak stabil lagi, lama-lama akan membuat jalur tersebut melebar," kata Hasan yang juga bilang hal ini bisa juga terjadi pada semua skutik.
Pergerakan yang tidak lagi stabil di MDF ternyata juga berdampak pada kampas kopling sentrifugal (gbr.4). Bila enggak cepat-cepat diganti bagian yang rusak, maka umur kampas kopling jadi lebih pendek.
Nah bila memang hal-hal di atas sudah terjadi, mengganti dengan komponen baru jadi satu-satunya jalan yang harus ditempuh. Dana lebih dari Rp 500 ribu mesti disiapkan.
Sebenarnya ada hal yang bisa meminimalkan kerusakan yang timbul, yakni dengan mengganti belt sesuai aturan. "Selain jarak pakai yang 24 ribu km, kondisi fisik karet belt yang sudah retak-retak saat ditekuk juga bisa jadi indikasi untuk mengganti part itu (gbr.5)," tutup Hasan.
Daftar belanja | |
Belt | 120.000 |
driven face | 155.000 |
Movable drive face | 161.000 |
Slutch Shoes | 100.000 |
Clutch outer | 70.000 |
Total | 606.000 |
Penulis/Foto: Oct / Octa