Tanpa keselamatan, penjualan tidak ada artinya. Itu yang pernah diungkapkan langsung oleh petinggi PT Astra Honda Motor (AHM), Johannes Loman suatu ketika. Kalimat itu memang benar-benar dimaknai dengan memproduksi kendaraan yang dilengkapi berbagai fitur safety.
Menurut Instruktur Safety Riding dari AHM, Made Surya, berbagai fitur keselamatan telah diterapkan Honda di beberapa motor mereka. “Selain untuk keselamatan, pemakaian ini juga untuk kenyamanan,” ungkap Made lagi.
Fitur yang paling baru adalah yakni penenrapa C-ABS alias combined antilock braking system. Aplikasi ini sudah diterapkan di motor sport Honda, yakni Honda CBR 250R.
“Sistem C-ABS pada motor ini membuat kendaraan dikurangi kecepatannya dengan cara proses buka-tutup, buka-tutup piston kaliper,” rinci Made Surya yang asli Bali ini.
Ketika ban mengunci akan sulit dikendalikan. Apalagi saat ketemu jalan licin, pastinya dapat mengakibatkan motor tergelincir. “Penerapan C-ABS ini, akan membantu pengendara mengendalikan motor,” tambah Toni Purnama, kordinator safety riding dari PT Wahana Makmur Sejati, main-dealer Honda untuk wilayah Jakarta-Tangerang.
Aplikasi keselamatan lainnya, side stand switch. Teknologi ini sudah diterapkan di semua skubek Honda. Fitur ini sepintas mirip sakelar yang berfungsi mematikan power mesin saat standar samping motor digunakan.
“Sering dan banya sekali pengendara yang lupa menaikan standar samping. Maka dari itu, Honda mendesain fitur ini agar mengingatkan pengendara untuk menaikan standarnya sebelum berangkat,” sebut Toni lagi.
Fitur parking brake lock merupakan fitur pengunci rem belakang motor. Teknologi ini sudah diaplikasikan pada Vario CBS Techno dan BeAT. “Fitur ini berguna saat motor di parkir dengan side stand dan memiliki kontur tempat parkir miring. Motor dipastikan tidak akan ngegelosor,” yakin Surya.
Cara mengaplikasikannya mudah. Cukup menekan pengunci pada tuas rem sebelah kiri. “Sementara untuk menon-aktifkannya juga mudah. Tekan tuas kembali, maka parking brack lock sudah tidak berfungsi,” ungkap Toni.
Hal lain yang tidak kalah penting di skubek adalah saat menghidupkan mesin. Beda dengan motor bebek atau sport yang kudu memindahkan persneling. “Makanya, di skubek, diberi tambahan fitur untuk start, baik pakai electric maupun kick starter. Yaitu, mengaktifkan rem, baik itu rem depan maupun rem belakang,” sebut Toni. (motorplus-online.com)
Menurut Instruktur Safety Riding dari AHM, Made Surya, berbagai fitur keselamatan telah diterapkan Honda di beberapa motor mereka. “Selain untuk keselamatan, pemakaian ini juga untuk kenyamanan,” ungkap Made lagi.
Fitur yang paling baru adalah yakni penenrapa C-ABS alias combined antilock braking system. Aplikasi ini sudah diterapkan di motor sport Honda, yakni Honda CBR 250R.
“Sistem C-ABS pada motor ini membuat kendaraan dikurangi kecepatannya dengan cara proses buka-tutup, buka-tutup piston kaliper,” rinci Made Surya yang asli Bali ini.
Ketika ban mengunci akan sulit dikendalikan. Apalagi saat ketemu jalan licin, pastinya dapat mengakibatkan motor tergelincir. “Penerapan C-ABS ini, akan membantu pengendara mengendalikan motor,” tambah Toni Purnama, kordinator safety riding dari PT Wahana Makmur Sejati, main-dealer Honda untuk wilayah Jakarta-Tangerang.
Aplikasi keselamatan lainnya, side stand switch. Teknologi ini sudah diterapkan di semua skubek Honda. Fitur ini sepintas mirip sakelar yang berfungsi mematikan power mesin saat standar samping motor digunakan.
“Sering dan banya sekali pengendara yang lupa menaikan standar samping. Maka dari itu, Honda mendesain fitur ini agar mengingatkan pengendara untuk menaikan standarnya sebelum berangkat,” sebut Toni lagi.
Fitur parking brake lock merupakan fitur pengunci rem belakang motor. Teknologi ini sudah diaplikasikan pada Vario CBS Techno dan BeAT. “Fitur ini berguna saat motor di parkir dengan side stand dan memiliki kontur tempat parkir miring. Motor dipastikan tidak akan ngegelosor,” yakin Surya.
Cara mengaplikasikannya mudah. Cukup menekan pengunci pada tuas rem sebelah kiri. “Sementara untuk menon-aktifkannya juga mudah. Tekan tuas kembali, maka parking brack lock sudah tidak berfungsi,” ungkap Toni.
Hal lain yang tidak kalah penting di skubek adalah saat menghidupkan mesin. Beda dengan motor bebek atau sport yang kudu memindahkan persneling. “Makanya, di skubek, diberi tambahan fitur untuk start, baik pakai electric maupun kick starter. Yaitu, mengaktifkan rem, baik itu rem depan maupun rem belakang,” sebut Toni. (motorplus-online.com)