Aman Berkendara Ada Di Dalam Diri

billy - Minggu, 8 Januari 2012 | 13:00 WIB

(billy - )


Kesalahan mendasar yang sering dilakukan pengendara adalah menyerahkan keselamatan pada orang lain. Menganggap pengendara lain akan bersikap dan berperilaku benar. Sehingga mengurangi kewaspadaan dalam berkendara. Untuk itu sikap dan perilaku berkendara kita akan menyelamatkan diri sendiri.

“Misalnya, sikap jangan menganggap orang lain melihat keberadaan kita. Perlu diingat bahwa blind spot sering menimbulkan terjadinya kecelakaan. Karena mengganggap orang lain melihat dan tahu kita, maka berkendara jadi tidak awas,” kata Toni Purnama, PIC Safety Riding PT Wahana Makmur Sejati, main-dealer Honda Jakarta-Tangerang.

Hal lain yang juga harus diketahui adalah anggapan orang lain memiliki kemampuan berkendara yang baik. ”Padahal tidak semua biker punya skill baik. Tidak sedikit yang masih pemula dan baru pertama kali berkendara.  Karenanya sangat mempengaruhi gaya berkendara mereka,” ungkap Toni lagi.

Menganggap pengendara lain memiliki refleks yang baik juga merupakan kesalahan. “Usia, jenis kelamin, tingkat emosi, kesehatan berpengaruh terhadap reaksi berkendara,” katanya.

Banyak pengendara merasa yakin akan kemampuan berkendara sehingga merasa tidak mungkin terjadi kecelakaan. Ini hanya akan menciptakan kecerobohan dan kurang hati-hati. 

Semahir apapun cara berkendara tetap perlu waspada dan bersiap seolah akan terjadi kecelakaan. “Sangat mungkin kecelakaan terjadi karena kelalaian orang lain, tetapi jika kita lebih waspada maka akan memperkecil kemungkinan terlibat dalam kecelakaan orang lain,” tambah Reza Novendri, Koordinator Safety Riding Capella Dinamik Nusantara, main-dealer Honda  untuk wilayah Aceh dan Riau.

Satu hal lagi, mematuhi rambu lalu lintas di sepanjang perjalanan akan lebih menyiagakan pengendara terhindar dari kecelakaan. Perhatikan persimpangan jalan. Jika akan berbelok nyalakan sein dengan jarak yang cukup. Kurangi kecepatan dan lihat kaca spion dengan cermat.

Jika akan berpindah jalur, gunakan juga lampu sein dan jangan lupa mematikan jika sudah ada pada posisi yang diinginkan. “Lupa mematikan lampu sein, membuat pengendara lain kesulitan memperkirakan pergerakan kendaraan,” ungkap Reza jawara instruktur safety riding dari PT Astra Honda Motor (AHM).

 Kalau pengendara memahami soal ini, paling tidak ia akan waspada dan mawas diri. Mulai juga coba mengalah, memberi jalan, memberi kesempatan bagi kendaraan lain. Tentunya agar selamat sampai tujuan. (motorplus-online.com)