Klub Motor Antik dan DPRD Jogja Bahas Pariwisata Dan Budaya

billy - Rabu, 19 Oktober 2011 | 14:41 WIB

(billy - )


Memberikan masukan kepada anggota DPRD
Perjuangan para anggota Motor Antique Club Jogja (MAC-Jogja) sejak  2001 akhirnya membuahkan hasil  manis. Sejak 2001 MAC Jogja, rupanya menginginkan agar motor dan surat perlengkapanya dapat diakui pemerintah.

Dengan kata lain MAC Jogja menuntut agar motor mereka dilegalkan. Ada raut wajah gembira yang tersirat di wajah anggota setelah maksud mereka tercapai. Tepatnya pada Selasa (11/10) bertempat di Gedung DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, para pengurus dan anggota MAC Jogja langsung menghadap wakil rakyat. Mereka meminta dukungan sekaligus meminta pihak Kepolisian untuk menindaklanjuti kelegalan motor dan juga surat-suratnya.

Kurang lebih seratus orang, pengurus anggota MAC Jogja, ditemui Ketua Fraksi  DPRD Yogyakarta, yakni H. Yoekoe Indra Agung Kalsana, SE Ketua DPRD DIY, Yohanes Widi Praptomo Ketua Fraksi PDIP, RYS Gunawan Handoyo HB, SH Wakil Ketua Fraksi PDI dan Tazbir, SH., M. Hum Kepala Dinas Pariwisata DIY.

“Di sini sebenarnya kami hanya menginginkan satu hal. Yaitu, agar supaya pihak Kepolisian mengakui legalitas motor kami beserta penerbitan surat kendaraan yang baru buat motor kami ini,” Kata Bambang Ketel Cahyono, Ketua MAC Jogja.

 “Selama ini keberadaan MAC Jogja juga sudah diakui masyarakat dan kami juga punya induk yang bernama MACI Pusat. Perlu diketahui, bahwa kami sudah memohon hal ini sejak 2001 yang lalu. Sampai saat ini tidak ada tindak lanjut akan hal  itu. Makanya, saat ini kami bertemu dengan para dewan ingin meminta dan memohon sebagai fasilitator kepada pihak kepolisian tentang hal itu,” tambah Bambang Ketel Cahyono.

Selama ini anggotanya juga taat membayar pajak kendaraan, tertib lalu lintas dan selalu membantu mempromosikan pariwisaya serta budaya Jogja. “Lha wong kami ini cuma mau tertib dan membayar pajak kok malah dibikin sulit. Toh, tujuan kami ini baik.” tambahnya.

Semoga gebrakan brother di MAC Jogja menjadi gerbang menuju perubahan yang lebih pasti. Itu karena ribuan motor antik bertebaran di seantero nusantara. Tidak hanya dari teman MAC Indonesia saja tapi ada juga dari mereka yang hobbies independen atau dari klub lainnya. Dengan begitu, titik terang itu kelak akan menjadi gerakan dalam skala nasional.

Kadis Pariwisata bonceng motor lawas
Jadi Kendaraan Turis?
Tazbir SH., M. Hum Kepala Dinas Pariwisata DIY mengatakan bahwa selama ini pihaknya memang selalu kerja sama dengan klub motor termasuk MAC Jogja tentang pariwisata dan budaya. Setiap kegiatan otomotif di Jogja selalu disertai dengan promosi wisata dan budaya.

“Memang selama ini, pihak kami selalu menggandeng klub kendaraan bermotor untuk membantu mempromosikan pariwisata dan budaya. Apalagi klub ini merupakan salah satu cagar budaya yang harus tetap dipelihara keberadaannya. Karena motor antik mereka adalah suatu aset seni yang sangat mahal harganya. Seperti di negara tetangga Malaysia, motor antik sebagai pengantar turis ke tempat pariwisata. Nah, kenapa di sini kita yang memiliki banyak motor kalah dengan Malaysia,” heran  Tazbir.

Ayo jadikan motor antik sebagai pendukung  pariwisata.  (motorplus-online.com)