Suasana kantor pusat Asep Hendro Racing Sport (AHRS) di Jl. Tole Iskandar, Depok, Jabar
Perampokan yang terjadi di kantor pusat Asep Hendro Racing Sport (AHRS) di Jl. Tole Iskandar, Depok, Jabar, Minggu dini hari (3/7) diharapkan tidak membuat transaksi bisnis AHRS terhambat meski kerugian yang diderita cukup besar."Semuanya ada 17 sertifikat tanah dan rumah, 21 BPKB motor dan mobil, data stok, dan utang piutang," ungkap Asep Hendro, juragan AHRS. "Infonya total kerugian mencapai Rp 10 Milyar," jelas Idris Adrian Rachman, Manager Sales & Marketing AHRS.
Uniknya, perampok yang menyambangi kantor pusat AHRS ini tidak membawa kabur uang atau barang-barang elektronik dan sepeda motor. Perampok justru membawa kabur brangkas yang berisi surat-surat berharga dan server yang berisi data-data bisnis AHRS.
Meski kehilangan server dan data bisnis, diharapkan tidak akan berpengaruh pada bisnis AHRS kedepannya."Alhamdulillah ada backup data. Mudah-mudahan tidak berpengaruh pada bisnis AHRS," harap Asep Hendro yang akrab di sapa "Juragan" ini.
"Hingga saat ini masih dalam penyelidikan pihak Kepolisian, untuk membongkar kasus dan mencari tahu apa motif perampokannya," ungkap Juragan yang mensinyalir ada keterlibatan orang dalam pada kasus ini.
Berdiri sejak 1997, AHRS tenar sebagai produsen pakai balap, variasi hingga racing part sepeda motor. Bukan hanya punya nama di Indonesia, tapi juga di beberapa negara tetangga.
Pada 2005, perusahaan yang dipelopori oleh Asep Hendro, mantan pembalap era 90an ini juga memulai usaha jasa produksi dan maintenance mesin motor untuk balap. Selain tetap konsisten turun di berbagai ajang balap nasional dan internasional dengan membawa bendera AHRS sendiri. (motorplus-online.com)