Efektifkan Fungsi Perangkat Safety Bawaan Pabrik

billy - Jumat, 27 Mei 2011 | 06:55 WIB

(billy - )

Perangkat pendukung keselamatan berkendara di motor sudah didesain sedemikian rupa. Tentunya oleh pabrikan. Komponen ini bisa menjadi tidak efektif karena beberapa hal.

Yakni bisa karena masa pemakaian, bisa juga karena sudah diganti komponen aftermarket tapi tidak sesuai peruntukannya. Atau bisa juga karena pengoperasiannya yang memang tidak pas. Berikut ini beberapa hal yang penting diketahui terkait dengan peranti safety. Cara penggunaan yang tepat dipastikan akan lebih mengefektifkan fungsinya. Tetap safety!

 

Sein terus berkedip


Setelah berbelok, banyak pengendara lupa mengembalikan sakelar sein ke posisi awal. Sehingga, lampu penunjuk belok itu dibiarkan terus berkedip. Lupa yang bisa membahayakan. Pengguna lalu lintas lain di depaan dan belakang jadi bingung. Kejadian seperti ini memang sering tidak disadari lantaran sein di motor tidak otomatis kembali ke posisi semula. Fitur seperti di mobil ini ada di generasi Bajaj Pulsar.

 

Spion Kecil


Sejatinya, spion standar pabrikan pun masih menyisakan titik gelap alias blind spot (BS) buat pengendara. Apalagi, jika spion standar dengan besaran kaca yang cukup besar diganti pakai besaran kaca yang lebih kecil. Makin besar pula BS.

Padahal semakin besar BS, kemungkinan terjadinya kecelakaan pun akan menjadi lebih besar. Sebab, pengendara tidak melihat atau memantau obyek lain di belakangnya.

 

Perawatan Rem Berkala

Perangkat berhenti ini, perlu perawatan berkala. Sebelumnya, pengendara juga bisa mendeteksi kalau sistem di rem ada masalah. Pengecekan bisa dilakukan ketika kaki menginjak rem belakang, kalau terdengar bunyi dan terasa aneh sebaiknya segera diperiksa.

Lainnya jika diinjak atau ditekan makin dalam tandanya kampas sudah menipis. Terlebih, bila ditekan sampai mentok baru ada reaksi pengereman. Segera diperiksa, cuy!

 
Ketebalan Ban


Ban berperan vital dan menentukan keselamatan dalam berkendara. Agar bisa berjalan baik, maka kondisi ban harus normal. Untuk menjaga agar ban tetap dalam kondisi prima, pemilik motor wajib memeriksa tekanan ban.

Ketebalan ban bisa dilihat dengan mengukur TWI alias Tread Wear Indicator yang bertanda segitiga. Ketebalan alur bila kurang dari 2 mm maka sebaiknya karet bundar itu segera diganti. (motorplus-online.com)