Posisi Berkendara Benar Bikin Nyaman dan Aman

billy - Jumat, 20 Mei 2011 | 07:26 WIB

(billy - )


 Posisi berkendara benar memudahkan manuver
Ketika
berkendara tidak hanya teknik zig-zag dan pengereman yang menjadi fokus perhatian penting buat pengendara. Tactics berupa posisi berkendara turut menentukan dalam keamanan dan kenyamanan berkendara.

Dengan posisi berkendara yang benar membuat manuver atau saat melakukan pengereman, motor tetap stabil dan tidak ngepot.

Menurut instruktur safety riding dari PT Astra Honda Motor (AHM), Made Surya, ada beberapa hal yang harus diketahui untuk mencapai riding posture yang benar. Hal itu adalah mata, pundak, siku, tangan, pinggul, lutut dan juga kaki.

Masing-masing organ tubuh ini memang memiliki fungsi sendiri. Pandangan yang benar mesti jauh. Dengan pandangan luas akan memudahkan pengendara dalam mengantisipasi obyek lain yang ada di jalan. “Pandangan mata harus bisa melihat yang jauh,” kata Made Surya.

Dalam berkendara, sebaiknya, pundak dibikin rileks. Jangan tegang karena itu akan membuat kenyamanan berkendara akan menjadi berkurang. “Ujung-ujungnya, badan jadi gampang letih dan capek. Keletihan ini yang akan mengurangi konsentrasi dalam berkendara,” tambah Surya.

Bukan cuma itu, sudut siku yang lurus juga bisa bikin susah pengendara dalam melakukan manuver. Gerak setang ke kiri dan kanan pun akan terlihat kaku. Meski begitu, posisi siku juga jangan terlalu lurus.

“Sudut siku idealnya ada di 120 derajat, dengan begitu, pegangan tangan ke setang akan menjauh lebih kuat. Dan tentunya juga, tidak akan membuat badan jadi gampang pegal,” tambah instruktur yang pernah ikut kursus safety riding di Jepang ini.

Jari tangan memegang bagian tengah dari grip, dengan demikian akan memudahkan pengendara mengoperasikan handel gas, rem, kopling, sakelar dan switch lainnya. “Pegangan di tengah ini juga jauh lebih kokoh dibanding hanya memegang bagian ujung setang saja,” ulas Made Surya.

Posisi duduk ikut berpengaruh terhadap pinggul pengendara. Duduk terlalu jauh dari setang tentunya juga tidak baik. Begitu pula kalau terlalu dekat. Terlebih pada motor tipe sport, posisi lutut idealnya memang harus mengempit tangki. ”Saat cornering atau berbelok, posisi begini akan jadi lebih memudahkan pengendara,” yakin instruktur asal Bali ini.

Pijakan rem dan perseneling juga harus tegak lurus dengan kaki. Ini dilakuan semata untuk mengantisipasi, ketika terjadi pengereman mendadak. Dengan begitu pengendara bisa langsung injak tuas. Ciiiet...! (motorplus-online.com)