Jakarta - Rencana pemerintah mendongkrak Pajak Penambahan nilai atas Barang Mewah (PPnBM) terhadap mobil-mobil CBU (compeletly Built Up) di atas 3.000 cc, belum disikapi 'kepanikan' oleh agen pemegang merek (APM) yang produknya bakal terkena. Salah satunya, BMW Group Indonesia (BMWGI) yang mempunyai lebih dari 10 model dengan mesin di atas 3.000 cc sampai 5.000 cc.
"BMW Indonesia masih mempelajari kenaikan PPnBM yang akan diberlakukan pemerintah. Katanya, mulai September, terus mundur lagi November dan sekarang Desember. Hingga saat ini, kami masih menunggu info details seputar kenaikan pajak ini yang akan mempengaruhi harga dari model BMW tertentu," jelas Jodie O'tania, Head of Corporate Communications BMWGI kepada Otomotifnet.com melalui telepon, hari ini (10/12).
Konon, pemerintah akan menaikkan PPnBM untuk mobil CBU dalam dua kategori, pada pertengahan Desember ini. Kategori pertama, untuk mesin 3.000 cc kenaikkannya menjadi 100 persen. Kedua, mobil 4.000 cc ke atas dikenakan menjadi 125 persen.
"Pastinya, BMW Indonesia menyiapkan strategi untuk tetap bisa memberikan yang terbaik bagi konsumen Indonesia," tambah Jodie. Menurutnya, BMW punya keyakinan bahwa harga bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan konsumen kendaraan premium untuk membeli suatu produk. Banyak hal lain yang memberikan pengaruh besar, di antaranya layanan terbaik, kualitas terdepan, kenyamanan-keamanan kendaraan, juga eksklusivitas.
Adapun model-model BMW yang bila nanti PPnBM jadi naik, di antaranya BMW 650i (4.395 cc), 750Li (4.395 cc), 760Li (5.972 cc), M5 (4.395 cc), M6 Coupe (4.95 cc), M6 Gran Coupe (4.395 cc), X5 M dan X6 M bermesin 4.395 cc.
Terlepas dari kenaikan PPnBM, kata Jodie, rangkaian kendaraan BMW tahun depan akan mengalami kenaikan harga. "Peluncuran model-model baru tahun depan, tetap sesuai rencana. paling sedikit, ada lima model," bocor Jodie.
Konsumen yang memang tertarik membeli model BMW, Jodie menyarankan, sekarang ini saat yang tepat. (Mobil.Otomotifnet.com)