Problem Khas Daihatsu Terios, Gejala Narik Ke Satu Arah

billy - Selasa, 19 April 2011 | 09:02 WIB

Problem Khas Daihatsu Terios, Gejala Narik Ke Satu Arah (billy - )

Problem Khas Daihatsu Terios, Gejala Narik Ke Satu Arah
JAKARTA - Beberapa pemilik Terios dan Rush sempat mengeluhkan arah mobil yang selalu ‘narik’ ke kiri. “Memang saat setir dilepas tak langsung narik ke kiri, namun perlahan,” sahut Taufik Surinegara, pengguna Daihatsu Terios 2007 yang juga sebagai ketua Terios Rush Club Indonesia (TeRuCi).

“Namun ketika saya mengganti ban dengan tapak yang lebih lebar, gejala ‘nariknya’ pun hilang,” ujarnya. Solusi lainnya dengan menggunakan baut camber untuk mengatur ulang sudut kemiringan roda.

Sudjarwo Priyono, kepala bengkel dan koordinator servis PT. ADM, menyarankan pengecekkan secara menyeluruh pada suspensi Terios agar permasalahannya bisa terpecahkan. “Tekanan angin pada ban yang berbeda antara kiri dan kanan serta tapak ban yang ausnya tak merata, bisa menyebabkan jalan mobil seolah narik sebelah, karena daya cengkeram ban akan berbeda,” kata Sudjarwo.

Kondisi bearing yang terlalu kencang atau gemuk yang sudah mengering juga bisa menibulkan putaran roda terasa ‘seret’ sebelah. Efeknya, jalan mobil pun terasa ‘narik’ ke arah tertentu.

Gejala Limbung

Karena lahir sebagai SUV yang memiliki ground clearance tinggi, Terios dan Rush memiliki gejala limbung, khususnya saat bermanuver pada kecepatan tinggi di jalan bebas hambatan. “Gejala limbungnya cukup terasa saat kecepatan tinggi, tapi buat saya wajar, karena Rush kan SUV dan tinggi,” sahut Okky, pemilik Rush tahun 2009 ini.

Meski pada varian new Terios dan Rush, pabrikan telah merevisi kinerja pada per untuk mendapatkan kestabilan serta kenyamanan, namun gejala limbung masih terasa.

Solusinya, “Bisa dengan menggunakan per sokbreker yang ulirnya lebih jarang atau pakai sokbreker yang lebih keras,” terang Iwan Sugi dari bengkel 4x4 Specialist.

Pilihannya per aftermarket untuk Terios dan Rush memang belum banyak tersedia. Namun bisa menggunakan per copotan dari mobil Volvo atau Mercedes-Benz W214 Boxer seharga Rp 700 ribu sampai Rp 1 jutaan.

Sementara untuk sokbreker, bisa menggunakan merek Kayaba Ultra atau Monroe Sensatrac dengan harga mulai dari Rp 700-900 ribu sepasang.

Meredan Suara Mesin
Harus diakui, suara mesin Terios yang terdengar hingga ke kabin, cukup mengganggu kenyamanan. Opsinya bisa dengan memasangkan peredam pada dinding pemisah antara interior dan ruang mesin (firewall).

Ada banyak merek peredam di pasaran, seperti Automat, Checkmat dan Sound Clad. Harganya sendiri berkisar antara Rp 800-1,5 juta per lembar. Khasiatnya, deru suara mesin Terios pun dapat dieliminir seminimal mungkin.  (mobil.otomotifnet.com)