Menyulap Kabin Bus Layaknya Private Room

billy - Jumat, 25 Maret 2011 | 10:02 WIB

(billy - )


JAKARTA - Nama Bari Setiadi sudah sangat familiar di kalangan audiophile alias pencinta dunia car audio Tanah Air. Pasalnya sarjana teknik jebolan Universitas Atma Jaya Jakarta ini, merupakan salah satu pakar tata suara kabin mobil, baik itu kategori SQ (Sound Quality) maupun SPL (Sound Pressure Level).

Beberapa tahun belakangan workshop miliknya, Baze Audio, mulai disesaki beberapa unit bus milik perorangan maupun instansi. Menurut pengakuan Bari, selain melayani upgrade sound system mobil, Ia juga meladeni modifikasi interior termasuk audio untuk bus.

Trial 6 Bulan
Debut awal seorang Bari dalam memodifikasi audio kabin bus, atas permintaan salah satu kolega bisnisnya. "Waktu itu ada teman yang juga pemilik P.O. (Perusahaan Otobus, red.) bus pariwisata, ngasih proyek untuk dibuatkan sistem tata suara terbaik pada beberapa unit bus miliknya," kenang pria berkacamata ini.

Merasa tertantang dengan hal baru, Bari langsung menyanggupi, meski bermodal pengetahuan minim seputar kabin memanjang pada bus. Ia lantas menerapkan sistem yang selama ini dilakoninya saat meng-upgrade sound system di kabin mobil.

"Ternyata tidak mudah membuat sound berkualitas di kabin bus yang memanjang itu. Perangkat mahal atau sistem 5.1 dts sekali pun, bukan jaminan bisa mendapatkan hasil optimal," ungkap Bari.

 Proses awal penggarapan audio bus yang dikerjakan Bari bersama beberapa anak buahnya, sempat mengalami fase-fase suram. Waktu pengerjaan yang makan waktu 3 bulan, dianggap oleh si pemilik bus belum maksimal untuk memuaskan penumpang termasuk driver.

Alhasil butuh waktu 3 bulan lagi untuk melakukan trial & error, termasuk menyesuaikan sistem dan komponen yang diperlukan di kabin bus. "Total 6 bulan waktu pengerjaannya untuk bisa menciptakan sound terbaik," pungkas instalatur berpostur jangkung itu.

Berdasarkan hasil trial & error yang dilakukan, Bari menyimpulkan bahwa sistem efek surround 5.1 dts dengan perangkat high-end, dirasa mubazir untuk diterapkan di kabin bus.

"Penumpang bus terutama bus pariwisata umumnya ingin suasana nyaman dan tidak membosankan. Untuk itu saya bikin audio yang bisa sekaligus buat karaoke, serta memodifikasi interior seperti ruangan di rumah," papar Bari.

Kepiawaian Bari menyulap kabin bus layaknya private room, diawali di tahun 2006 atas permintaan seorang pemilik bus Mercedes-Benz. Proyek perdana ini mampu mengubah nuansa kabin besar sebuah bus yang terkesan monoton itu, menjadi beberapa ruangan yang terintegrasi secara natural, mirip di dalam rumah atau bangunan.

 Seperti membuat ruangan mirip dapur lengkap dengan kitchen set dan toilet, kamar tidur, sofa empuk untuk leha-leha termasuk ruang nonton layaknya ruang keluarga yang kental nuansa kehangatan. Intinya pemakai dibikin lebih nyaman seperti sedang berada dalam private room. 

Mas, lagunya ganti dong!  (mobil.otomotifnet.com)