All About Aki, Charging Berlebihan Juga Merugikan

billy - Senin, 7 Maret 2011 | 13:01 WIB

(billy - )


Jakarta - Proses pengisian ulang tegangan listrik pada aki (charging), dibutuhkan saat kemampuan power supply mobil ini mulai menurun.

Beberapa faktor penyebab yang kerap membuat aki cepat tekor alias kinerjanya menurun seperti proses sulfatisasi, stratifikasi serta pengecasan yang berlebihan (desikasi).

"Sulfatisasi adalah gejala aki melemah akibat terbentuknya kristal timbal sulfat. Untuk itu diperlukan proses desulfatisasi pada pelat timbal, dengan melarutkan kristal timbal sulfat yang menumpuk tadi. Sehingga aki akan mendapatkan tenaga aslinya secara penuh atau sebagian setelah tahapan ini," papar Steve Liong dari PT Cahaya Triekencana Indonesia, agen tunggal CTEK di Tanah Air.

Proses desulfatisasi bisa dilakukan memakai modul charger khusus aki mobil seperti CTEK, dengan tahapan pengecasan yang ditunjukkan dengan indikator nomor 1 pada modul (Gbr.1).

Jika tak segera dilakukan proses desulfatisasi, aki mulai kehilangan tenaga dan kelamaan akan rusak atau tekor. Sebagai langkah pencegahan dini, bisa melakukan pengujian terhadap kemampuan aki, dengan alat tester seperti produk Argus Analyzers (Gbr.2).

Modul digital battery analyzer ini tersedia dalam beberapa tipe. Salah satunya seperti model AA350 dengan desain hand held, sehingga mudah dan praktis dibawa dalam mobil Anda.

Manfaat modul tester digital ini seperti mampu mendiagnosa kerusakan pada aki, serta melakukan proses recovery awal pada sel yang melemah.

Selain itu, AA350 juga bisa dimanfaatkan untuk mengidentifikasi masalah, terutama yang berhubungan dengan sistem pengisian dari alternator mobil.

Penyebab aki bisa tekor juga dikarenakan gejala stratifikasi. Yaitu konsentrasi kadar asam yang tidak merata. Ditandai dengan terbentuknya lapisan terpisah antara asam dengan air, yang menyebabkan tenaga serta usia pakai aki menurun drastis.

Mengatasinya, pada modul charger CTEK terdapat tahapan nomor 6. Yaitu fungsi rekondisi dengan meratakan keasaman air aki, sehingga kadar asam di dalamnya merata kembali.

Terakhir masalah pengecasan yang berlebihan (Gbr.3). Tenaga aki juga bisa menurun akibat pengecasan mengandalkan voltase terlampau tinggi. Akibatnya air aki berkurang akibat penguapan, dan efek sampingnya bisa merusak bagian atas pelat. (mobil.otomotifnet.com)