Usia Pakai Ban, Enggak Kenal Kadaluwarsa!

billy - Senin, 3 Januari 2011 | 11:36 WIB

(billy - )

Jakarta  - Ban itu bukan makanan yang bisa busuk atau kadaluwarsa. Memang di dinding ban ada minggu dan tahun produksi, tapi tidak ada tanggal expired layaknya makanan kan.

Tapi jangan semena-mena main asal pasang, ada beberapa syarat supaya ban layak pakai tanpa mengurangi kenyamanan dan faktor keselamatan di jalan.

"Ban diberi kode produksi untuk tracing kualitas misal nilai kebulatan ban sampai material yang terpakai (Gbr.1)," jelas Zulpata Zainal, tire evaluation PT. Bridgestone Tire Indonesia. Bahkan Bridgestone bisa tahu tanggal dan grup yang membuat, shift berapa sampai nama personil yang memproduksinya.

Tujuannya tentu supaya informasi tentang ban tersebut lebih jelas apabila sampai ada cacat produksi untuk menjaga kualitas ban tetap maksimal. "Selama kondisi ban layak pakai, paling penting indikator TWI di dinding ban tidak kurang dari 1,6 mm," terang Zulpata.

Cuaca tropis Indonesia memang berpotensi mengurangi usia pakai ban kalau tata cara penyimpanannya tidak diperhatikan dengan benar.

"Tendensinya 3 tahun karet ban bisa mengeras atau retak, selama tidak rusak ban masih bisa saja dipakai," ulas Slamet Praptono, technical support dari PT. Multistrada Arah Sarana, pemegang merek Achilles. Nah perhatikan yuk bagaimana syarat ban layak pakai termasuk cara menyimpan yang benar.

Selama ban dalam kondisi terpasang di pelek alias terpakai, pertama cek tekanan angin sudah sesuai yang direkomendasikan masing-masing pabrikan.

Gunanya untuk menyakinkan keausan tapak ban rata dan tidak ada kerusakan di sekitar tapak ataupun dinding ban, termasuk bead atau bibir ban yang menempel di pelek. Seandainya bocor, yakinkan cara penambalan sudah dikerjakan dengan cara yang betul.

Jadi, selama tapak ban masih tebal dan kondisi ban masih sesuai syarat tersebut, walau usia ban lebih dari 5 tahun, jangan ragu pakai ban lagi (Gbr.2).

Punya ban lebih dan pingin investasi ban, kenapa tidak? Maksudnya kalau lagi ada uang lebih dan mau stok ban di garasi aman, tinggal atur saja cara penyimpanan yang benar. Kalau terpasang di mobil dan ingin ditinggal lama, isi tekanan angin lebih dari yang direkomendasikan.

"Jangan disimpan terlalu lama di luar ruangan dengan permukaan tanah atau rumput yang mudah terkena hujan atau terik matahari langsung," wanti Zulpata lagi.

Paling benar sih pasang ban di pelek dengan tekanan angin initial alias 44 psi, lalu taruh dalam posisi berdiri di dalam suhu ruangan (Gbr.3), usahakan tidak terkena matahari langsung dan tidak terkena cairan kimia. Seandainya tak ada peleknya, tetap taruh ban dan posisi berdiri dalam ruangan yang sama.

Jangan gundah kalau apes punya garasi sempit hingga posisi berdiri tidak memungkinkan lagi. "Tumpuk maksimal 10 ban dan rotasi urutan ban secara berkala (Gbr.4)," ucap pria yang berkantor di daerah Karawang, Jabar ini. Hal ini untuk menjaga jarak antara bagian bead sisi luar dengan bagian dalam tetap sama. Jadi nantinya ban tinggal pakai tanpa khawatir.  (mobil.otomotifnet.com)