Berbagai produk rain repellent yang dijual di pasaran umum |
OTOMOTIFNET - Curah hujan yang masih tinggi dan turunnya tak menentu alias bisa siang, sore atau malam hari, membuat pengendara mobil mesti ekstra hati-hati. Apalagi jika jarak pandang kurang jelas, akibat air hujan masih meninggalkan bekas meskipun wiper sudah menyapu permukaan kaca. Hal itu dapat diatasi dengan memberikan treatment (berupa cairan) pada permukaan kaca untuk menangkis air hujan (rain repellent).
Dengan demikian air langsung meluncur tanpa bekas, mirip kalau kita memercikkan air pada permukaan daun talas. Kaca pun bebas dari sisa air, pandangan tak terganggu, respons mengemudi meningkat dan Anda jadi nyaman berkendara.
Treatment ini ada model oles, semprot atau diusap dan banyak dijual di toko-toko yang menawarkan produk perawatan mobil. Mereknya beragam dengan harga berkisar Rp 50 ribuan hingga Rp 200 ribuan. Biar hasilnya maksimal, perhatikan cara pakainya.
|
Disemprot atau di usap, tiap produk punya cara tersendiri |
Ada yang digosok ke kaca secara merata dan diamkan 5-10 menit lalu diusap pakai lap. Atau yang dibasahkan pada kain dan disuap dengan gerakan melingkar, tunggu kering 1-2 menit.
Model semprot, bisa langsung ke kaca atau di bahan lembut, lalu diusap. Yang instan, bisa langsung disemprot saat hujan dan jalankan wiper beberapa kali. Tanpa ditunggu, langsung dapat dirasakan kaca yang bening.
“Air tidak akan tinggal di kaca, langsung hilang,” ujar Guntar Wicaksono, division head Meguiar’s di Radio Dalam, Jaksel mengenai produk rain repellent. Salah satunya Meguiar's Ultimate Quik Detailer yang mengandung hydropobic polymer.
Semua rain repellent bisa juga untuk kaca jendela dan belakang. Sementara anggapan setelah memakai rain repellent akan timbul jamur, Guntar bilang, “Bisa jadi karena produknya mengandung asam yang kuat atau kacanya tidak tahan terhadap kandungan kimia pada treatment. Misal laminated glass itu rentan sedangkan tempered glass tidak.”
"Bukan semata-mata disebabkan kandungan produk itu. Biasanya karena air hujan yang kandungan asamnya tinggi, saat dibersihkan kurang sempurna. Misalkan juga dari kain lapnya yang tidak bersih,” timpal Cahya Tandjung, pemilik gerai Toda di Kelapa Gading, Jakut yang menjual produk perawatan kendaraan.
Penulis/Foto: Fend / Dolok