Kenali Jenis Slang Bensin Karet, Hindari Mobil Terbakar

Editor - Kamis, 10 Juni 2010 | 09:34 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Mobil injeksi sedang dilanda wabah hangus terbakar. Pergunjingan hangat di antara pakar otomotif hingga pihak kepolisian. Salah satu topik seru adalah seputar saluran bahan bakar.

Bensin mengalir dari tangki bahan bakar menuju fuel rail menggunakan media pipa logam dan slang karet. Pipa karet ini selalu menjadi kambing hitam. “Padahal desainnya untuk dipakai tahunan,” jelas Usman Adhie, Servis Manajer PT. Tunas Toyota, Jaktim.


.

Rubber fuel hose dengan pengunci klem punya usia pakai

Slang karet orisinal tidak mahal hanya Rp 180 - 300 ribuan tergantung merek

Slang bensin dengan pengunci klip untuk mobil moderen

USIA PAKAI LAMA
Ketimbang berdebat seputar biang keladi api, sebaiknya kenali saluran bahan bakar itu sendiri. Mobil berpasokan injeksi dipersenjatai pipa besi dan slang karet untuk menghantar bahan bakar dari tangki ke mesin.

Pipa besi berlapis galvanis dipakai untuk jalur bahan bakar bersifat statis seperti yang menempel di bodi. Sementara slang karet dipakai untuk penyalur bahan bakar dinamis, semisal di dekat fuel rail atau filter bensin.

Maksudnya jelas, slang karet bersifat mampu meredam getaran atau vibrasi yang terjadi saat mesin bergoyang. Sesuai perkembangan zaman, slang karet pun berevolusi. Bila sebelumnya lazim pakai pengunci berbentuk klem agar pertemuan antara slang dan pipa tak ada kebocoran kini menggunakan kunci khusus layaknya sebuah soket.

Dengan hanya menekan clip pada soket, slang bensin bisa dibuka-pasang dengan mudah. Teknologi yang sudah menjadi standar mobil modern ini memberikan kemudahan setiap teknisi untuk membuka slang bensin tanpa perlu merusaknya akibat irisan bibir klem atau ujung obeng.

Meski teknologi bongkar pasang dibuat mudah, bukan berarti tekanan tinggi dari pompa bahan bakar bisa membuat rembesan. Di dalam klip dilengkapi multisealing yang membuat tekanan bahan bakar tak bisa bocor dari pinggir klip.

Tak heran bila slang karet bensin sebenarnya memiliki usia pakai lama. Belum lagi desain rubber fuel hose ini dibuat meliuk-liuk untuk menghindari stressing (peregangan) saat mesin atau mobil bergoyang. “Kalau pun ingin ganti, paling cepat 5 tahun sekali,” tutur Usman lagi. Harganya juga tak mahal, antara Rp 180-300 ribu untuk versi orisinal.

Beda dengan rubber fuel hose ‘meteran’ yang masih memakai pengunci klem. Kualitas pressurized braided nylon pada slang karet meteran memiliki usia pakai tertentu. Terlebih bila klem sering dibuka pasang dan usia pakai sudah lebih dari 2 tahun.

Penggantian harus berkualitas sama atau lebih baik. Harga slang karet bensin untuk injeksi yang bagus bisa dibanderol Rp 35-40 ribu per meter. Bandingkan dengan slang bensin lokal untuk karburator yang dipatok Rp 10-15 ribu meter.

Kerap terjadi, slang karet seperti ini menjadi keras (tak lentur lagi) dan mudah patah saat dibengkokan tangan. Belum lagi serangan hama tikus yang menyukai karet keras untuk mengasah gigi pengeratnya.

“Tak jarang faktor ‘X’ seperti tikus membuat usia slang bensin karet lebih cepat afkir,” terang Ferli dari Autofix Engineering di bilangan Cinere, Jaksel.

Penulis/Foto: KL:X / KLX