Yuk Rawat Pelek, Kenali Kerusakan Dan Solusinya

Editor - Rabu, 26 Mei 2010 | 07:02 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Setiap mobil terlahir dengan 5 buah pelek. Empat diantaranya terpasang di kolong sepatbor dan sisanya sebagai serep atau biasa disebut spare tire.

Pelek memiliki kinerja sangat berat karena harus menopang bobot mobil sekaligus sebagai tumpuan saat mobil bergerak di segala permukaan jalan.

Tak heran pelek kerap sakit ringan hingga berat dan perlu perawatan serius. Tak jarang yang harus opname di bengkel karena penyakit dengan stadium lanjut.

Kerap terjadi bila pelek yang terpasang sudah bukan bawaan pabrik alias aftermarket. Perhatian harus lebih tercurah untuk memastikan fungsinya tetap baik.

Bahkan untuk beberapa kondisi, pemilik mobil sering memaksakan pelek yang tidak seharusnya. Sebutlah lebar pelek yang keluar dari kolong sepatbor, diameter pelek terlalu besar atau lebar ban yang tak sesuai dengan lebar pelek.

Lihat saja tren hellaflush yang sedang digandrungi akhir-akhir ini. Makanya jangan hanya bisa mengikuti tren-nya saja. Lebih dari itu, pastikan pula perlakuan lebih dari pemilik mobil sekaligus harus rutin merawat agar kondisi pelek tetap terjaga.


Ingat, pelek adalah etalase akhir kaki-kaki. Kalau sokbreker dan per bisa ngumpet, maka pelek tidak. Minim perawatan, selain tidak enak dilihat juga menggangu performa.

RETAK RAMBUT


Retak halus atau retak rambut umum terjadi pada pelek berumur. Kalaupun pelek masih baru, retak rambut tetap bisa terjadi karena melibas aspal berlubang. Posisi retak halus biasanya di bibir pelek sebelah dalam.

“Karena bagian ini paling mudah kena benturan benda keras,” jelas Mulyono dari Gelora Teknik Sarinande. Mengatasinya cukup las argon. Tapi jika retak cukup banyak, lebih baik ganti baru. Namun jika kondisi retak halus di beberapa bagian bibir, pengelasan bisa dilanjutkan proses pres. Tarif rekondisi Rp 250 ribuan.

JAMUR / FLEK

Posisi pelek paling gampang kena cipratan air, tak heran akan muncul bercak yang sulit dibersihkan. Kemungkinannya ada dua, bisa kerak atau malah jamuran. Aris dari Masaro Oto Ban menyarankan untuk membersihkan kerak pakai cairan kimia.

“Supaya kotoran yang sulit dibersihkan bisa terangkat semuanya. Setelah itu baru dipoles pakai wax,” kata pria asal Salatiga, Jateng ini.

Namun jika sudah jamuran, paling ampuh dengan menggarap permukaan berjamur tadi pakai amplas. Sebab jamur itu ada di balik lapisan pernis pelek. Jadi pernis harus dikerok terlebih dulu.

Setelah itu dipoles pakai langsol (batu hijau) supaya kembali mengilap. Langkah terakhir melapis ulang pakai pernis biar awet. Biaya Rp 200 ribu/pelek.

Penulis/Foto: Anton, KL:X / KLX, Anton