OTOMOTIFNET - Pemilik mobil mungkin pernah mengalami anak kunci tertinggal di dalam mobilnya. Misal ketika membuka pintu mobil untuk keluar sebentar atau melakukan aktivitas di luar, tanpa sengaja pintu ketutup dan kunci mobil otomatis mengunci.
Banyak alternatif bisa dilakukan, seperti memanggil mobil derek jika kejadiannya di tengah perjalanan. Ambil kunci cadangan di rumah andai lokasi tak jauh dari dari rumah, atau mendatangkan tukang kunci.
Bisa juga menyelipkan penggaris besi panjang di antara karet kaca pintu depan (gbr.1). Digeser-geser hingga menyentuh sesuatu, lalu tekan dan batang kecil di bawah kaca akan menyembul ke atas, tanda pintu sudah tidak terkunci.
Gbr 1 | Gbr 2 |
Gbr 3 | Gbr 4 |
Tetapi pada beberapa tipe mobil yang dilengkapi immobilizer keys (gbr.2), cara penggaris besi tak dapat dilakukan. Kunci jenis ini berfungsi menghidupkan mesin, juga memiliki sistem pengamanan kunci mobil dengan menggunakan chip komputer yang dipasang di dalam kunci dan mesin mobil.
Kalau pintu tertutup dan kunci tertinggal di dalam mobil, tak ada jalan lain kecuali dibuka pakai kunci cadangan (gbr3). “Apapun jenis kunci mobil yang dimiliki, kunci serep harus dibawa untuk menghindari hal-hal seperti itu,” ujar Usman Adhie, service manager Tunas Toyota Jakarta.
Kebanyakan orang menganggap membawa-bawa kunci serep itu sepele. “Padahal kan bisa ditaruh di dompet, tas atau apapun yang hanya diketahui sendiri,” lanjutnya.
Ia bilang, kalau kunci tertinggal lalu diakali, itu sudah merusak sekuritas yang mestinya tidak boleh dilakukan. Apalagi mobil mewah seperti Toyota Camry atau Alphard yang punya sistem anti-theft (antimaling).
Namun terhadap mobil sedan atau MPV yang ramai di pasaran, ia menganjurkan memecahkan kaca segitiga (gbr.4) di depan, tengah atau belakang. Sehingga tangan bisa menjangkau tuas pembuka pintu.
“Kaca segi tiga itu harganya enggak lebih dari Rp 100 ribu. Jika tidak ada, pokoknya cari kaca yang kira-kira harganya paling murah. Dengan cara ini, alarm akan berbunyi, tetapi enggak apa-apa, cuma sebentar kok,” lanjut pria yang akrab dipanggil Gembleh.
Menurutnya, langkah itu lebih baik ketimbang merusak sistem sekuritas di mobil. Artinya, apapun cara yang dilakukan untuk membuka pintu mobil yang terkunci, justru memberi tahu maling atau orang jahat bagaimana cara mencuri mobil.
“Kalau memecahkan kaca untuk mencuri mobil, kan malingnya bisa berpikir dua kali,” katanya. Tetapi ingat, jika kejadiannya di tempat umum, pastikan ada sekuriti mengetahui tindakan Anda. Kalau tidak, bisa dikira mau mencuri mobil.
Lalu bagaimana dengan mobil-mobil tertentu yang punya ‘tuas rahasia’ di suatu tempat, yaitu cukup menarik tuas atau menekan tombol maka pintu akan terbuka.
“Saya akui itu memang ada di beberapa mobil, misal yang limited, tetapi tidak semua orang tahu di mana letaknya. Bahkan di bengkel pun hanya orang tertentu yang mengetahuinya. Kalau semua tahu, wah.. takutnya bisa dimanfaatkan untuk mencuri mobil tersebut,” tutup Gembleh.
Penulis/Foto: Fend / F.Yosi