Bearing Wajib Di Lumasi Saat Musim Hujan

Editor - Selasa, 23 Maret 2010 | 09:06 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Musim hujan memang menyisakan banyak PR. mobil andalan untuk operasional harian perlu perhatian lebih. Khususnya seputar komponen bergerak. “Komponen bergerak di mobil pasti memerlukan pelumasan sehingga pada musim hujan harus diproteksi,” jelas David Ahie dari Top Speed Motor di Kedoya, Jakbar.

Paling krusial adalah bantalan alias bearing. Sebutlah bearing roda, motor fan, dinamo starter hingga bearing transmisi. Semuanya harus dilindungi atau diperbaiki untuk siap menghadapi musim hujan. Lakukan pengecekan rutin dengan periode waktu yang lebih sering.

RAWAN RUSAK

Bantalan yang bertugas memutar roda ini paling rawan rusak akibat air. Sebab posisinya dekat dengan tanah. Meski dari pabrik didesain kedap air dengan sil karet (Gbr.01), tetap air bisa menyusup dan merusak komponen bearing. “Bearing atau laher roda menjadi berkarat dan lama-lama oblak karena pelumasan sangat minim,” jelas David Ahie.


Gbr 1

Gbr 2

Gbr 3

Gbr 4

Perawatan sebenarnya sangat mudah, tinggal buka pelek dan rumah disc brake atau teromol sampai laher terlihat jelas. Periksa apakah toleransi bearing masih baik alias tidak oblak atau seret saat diputar tangan. Lazimnya bearing roda memakai jenis needle bearing alias laher bambu. Sebelum merakit kembali kaki-kaki, berikan gemuk berkualitas bagus agar bantalan awet.

Bantalan lain yang mesti diperhatikan adalah as roda. Untuk mobil tarikan depan, bearing menggunakan roller bearing yang terbungkus boot karet. Di dalam boot terdapat pelumasan memakai gemuk khusus (Gbr.02). Bila boot karet robek, dijamin laher roda termakan air. Sebab pelumas keluar dari boot yang robek dan sebaliknya air mudah menyusup.

Perhatikan boot karet dengan seksama saat mobil naik lift hidrolik (cuci steam). Bila karet boot rusak segera ganti (Gbr.03). “Jangan lupa menambahkan gemuk khusus as roda agar usia pakai bisa lama,” tutur Iqbal dari OSS (Otomotif Service Station) di Kebon Jeruk, Jakbar.

Selebihnya perhatikan bantalan yang terdapat di transmisi, khususnya girboks manual. Karena letaknya juga rendah, sangat mungkin kemasukan air dari celah cover. Pada sektor ini, ada bearing (Gbr.04) input shaft transmisi dan release bearing untuk clutch cover yang mesti ditengok. “Memang sulit dipantau tetapi suara atau bunyi aneh saat kopling diinjak mengindikasi ada kelainan,” jelas Igbal lagi.

Bearing alternator, motor listrik (motor fan) hingga motor wiper boleh juga dicek. Pada mobil tertentu, alternator yang terletak di bawah sangat mungkin terkena cipratan atau genangan air.

Penulis/Foto: Kl:X / Kelix