Merawat Mika Lampu, Usir Kotoran Cegah Lumutan

Editor - Senin, 22 Maret 2010 | 09:09 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Umur pakai mika lampu mobil sebenarnya relatif panjang. Namun jika pemakaian normal besutan sudah menginjak 3 tahun bahkan lebih, biasanya akan muncul kotoran membandel di bagian dalam mika lampu.

"Kalau mobil sering kehujanan atau dicuci, sebenarnya memicu timbulnya embun di bagian dalam mika lampu karena perbedaan suhu. Air embun yang mengering akan menimbulkan bercak di permukaan mika bagian dalam atau reflektornya," urai Apoet, spesialis perbaikan lampu mobil di BSD Otopart, Serpong, Tangerang.

Parahnya kalau terdapat celah di bodi lampu, meski ukurannya sangat kecil, yang memudahkan air masuk ke dalamnya. Jika sudah menggenang dengan debit cukup banyak, kelamaan juga akan menimbulkan lumut berwarna kehitaman.

Membersihkan lumut atau kerak pada mika lampu bagian dalam, memang perlu keahlian dan ketelitian. Jangan sampai setelah dibongkar-pasang, malah tambah bocor. Praktiknya bisa mencontek cara yang diterapkan para pedagang lampu copotan atau ahli repair mika lampu.


Gbr 1

Gbr 2

Gbr 3

Gbr 4

Langkah awal mesti mencopot bodi lampu dari dudukannya. Kemudian congkel perlahan bibir mika pakai pelat besi tipis yang cukup kuat (Gbr.01).

Setelah mika terlepas, bersihkan sudut-sudut di dalamnya yang kedapatan kotor dan lumutan, pakai kuas kecil dan sabun krim secukupnya (Gbr.02). Ulangi beberapa kali jika kotoran atau lumut yang nempel cukup tebal.

Kemudian keringkan pakai kain bersih dan kering, sampai tidak terdapat air sedikitpun. Sebab ketika diangin-anginkan sebelum mika dipasang kembali, sisa air yang tidak terseka justru akan menimbulkan bercak baru.

Untuk memasang mika dibutuhkan perekat atau sealant seharga Rp 30-40 ribu/tube. Olesi pinggiran bodi lampu pakai sealant secara merata dan secukupnya (Gbr.03). Jangan terlalu banyak, karena saat mika direkatkan, perekatnya bisa merembes ke dalam bodi lampu.

Setelah direkatkan ke posisi semula, sebaiknya mika berikut bodi lampu diikat pakai tali karet (Gbr.04). "Supaya daya rekatnya lebih kuat dan mencegah timbulnya celah di bibir lampu," kata Apoet

Penulis/Foto: Anton / Anton