|
OTOMOTIFNET - Populasi city car bertambah seiring bermunculannya model-model baru di pasaran. Hyundai punya jagoan terbaru, yaitu i10 yang menggantikan AtoZ. Sementara Suzuki menyegarkan tampilan Karimun-nya lewat New Karimun Estilo.
Kedua mobil ini bukan berarti mati gaya untuk didandani alias modifikasi. Terbukti dari banyaknya andil tuner papan atas di Jepang yang membedah MR Wagon, nama asli Estilo di negeri asalnya. Tak terkecuali i10 yang punya embrio kembar identik dengan Kia Picanto, sangat berpotensi tampil menor.
Para jagoan kecil ini kadang membuat bingung jika hendak mendongkrak tampilan, khususnya di sektor kaki-kaki. “Ruang sepatbornya kecil, enggak bisa pake pelek gede”, keluh Putra, pemakai Estilo anggota Karimun Club Bogor.
Hal ini juga berlaku untuk i.10 yang punya ruang roda sempit, sehingga diperlukan trik khusus agar dapat dijejali roda diameter besar tanpa mengorbankan komponen asli.
Karimun Estilo, akrab dijuluki Karlo, punya spek roda asli diameter 13” dan lebar 4”. Pelek buatan India Hindalco ini mempunyai PCD 100 dengan 4 lubang baut serta offset -45. Ban standarnya berlabel Dunlop SP 10 dengan ukuran 155/65/R13.
Spek ini juga berlaku untuk New Karlo, hanya beda model pelek. Ronny Gunawan, Service Manager, Suzuki Cempaka Putih, Jakarta Pusat, menyarankan pelek diameter 15” lebar tapak 6”, dengan lebar ban 195 berprofil (tebal) 45.
| Harus jeli pilih ukuran di ruang sempit |
Penggantian diameter idealnya naik 2" | Tertera spek pelek sebenarnya |
“Ukuran segitu tak perlu ubah macam-macam”, ujar pria yang sudah puluhan tahun membidani mobil Suzuki ini. Spek pelek yang direkomendasikan Ronny sudah banyak beredar di pasaran, baik produksi lokal maupun Taiwan.
Modelnya pun macam-macam, dengan finishing yang berbeda-beda. Menurut Pria berkumis ini, sama halnya dengan pelek, spek ban demikian jamak ditemui pada merek ban lokal seperti GT Radial Champiro atau Accelera. Pilihan ban impor pun tersedia dengan label Falken. Pemakaian ban dengan profil lebih tinggi akan ngesrot.
Spek roda Karlo rekomendasi Ronny sudah diterapkan oleh Fendi, pemakai Karimun Estilo generasi awal. “masih sangat nyaman, enggak perlu banyak ubahan”, ujar Pengurus Karimun Club Jakarta ini. Beda lagi pengalaman Ronny sendiri yang pernah uji coba ukuran pelek 14” dengan profil 50 yang dirasakannya masih dalam batas aman.
Sementara untuk i10, yang punya ruang spatbor lebih lega dari Karlo, juga punya resep khusus agar penggantian pelek diameter besar masih nyaman. Jika mengacu pada spek roda aslinya, i10 memiliki pelek diameter 13” yang dibalut ukuran ban 155/80/R13.
Spek teromol roda sama dengan Karlo, yang mempunyai 4 lubang baut dengan PCD 100. Artinya, dengan spek roda yang familiar ini, ketersediaan ragam model pelek sangat banyak dijajakan di pasaran.
Surya Dharma, sales and marketing manager PT. Elangperdana Tyre Industry, menyebut spek roda maksimal untuk i10 adalah pelek 17” dengan lebar tapak 7”. Sementara ukuran ban 195/40/R17 adalah dimensi maksimal.
“Lebar ban 205 juga bisa, tapi musti ngeroll sepatbor”, ujar pria yang kerap menjadi konsultan modifikasi anak klub ini. Langkanya lebar ban 195 untuk diameter 17” di pasaran, membuat lebar 205 menjadi alternatif, dengan konsekuensi ubahan pada ruang fender. Konsekuensi demikian juga berlaku untuk lebar pelek yang mencapai 7,5”.
Sedangkan pada Karlo, pria berkacamata ini berani mensyaratkan dimensi maksimal ukuran pelek 16” lebar 6,5” dengan padanan ukuran ban 195/40/R16.
Penulis/Foto: Anto / Reza, Anto